Kamis, 27 April 2017

The Judgement



Setelah sekitar 11 bulan masuk dalam program MDP Maybank Batch 43, akhirnya hari penghakiman (the judgement) pun tiba. Tenang saja, ini bukan film horror yang menceritakan kejombloan seseorang. Lebih dari itu, ini mengkisahkan tentang ujian komprenya seorang jomblo. Weq, horror tingkat dewa. Hehehe

Ok, bagi job hunter yang sedang mencari alternatif karir dan mau mencoba program MDP Maybank bisa baca kumpulan tulisannya pada link ini.

Masuk dalam cerita bagaimana seorang jomblo yang ujian komprehensif bisa menjadi horor. Memang diujung setiap proses pendidikan harus ada sebuah tes yang mampu mengukur tingkat keberhasian program tersebut. Kebetulan di MDP Maybank, programnya berupa ujian komprehensif. Apa saja yang diuji?? Secara umum terdiri dari dua bagian, yaitu pengetahuan teori (tekstual) dan karya tulis (memo analisa bisnis).

Kamis, 06 April 2017

Berharganya Sebuah Panggilan Telepon


Ini merupakan malam ketiga saya tidur di Rumah Sakit untuk menjaga Ibu saya. InshaAllah ini juga menjadi malam terakhir sebelum besok beliau pulang kembali dengan sehat. Ini bukan kali pertama ibu saya dirawat di RS. Namun, kali ini ada hal istimewa yang ingin saya ceritakan pada pembaca.

Selasa, 4 April kemarin sekitar pukul 15 sore hp berdering. Ingat saya saat itu terlihat panggilan masuk dari Ibu di telepon. Namun, sayangnya saat yang bersamaan saya sedang ikut melakukan akad kredit sebagai bagian pekerjaan. Saya putuskan untuk tidak mengangkat panggilan pertama itu, sembari berniat menelpon balik ketika akad selesai.

Selasa, 04 April 2017

4 tips menulis bagi pemula



Asli, parah. Tadi malam saya butuh lebih dari sejam untuk menyelesaikan satu tulisan yang kalau dibaca lagi kualitasnya mendekati sampah bagi para penulis profesional. Silahkan dibaca kalau belum (Pusat Kota Sukabumi). Eits, walaupun sesampah-sampahnya tulisan itu tetap saja menjadi salah satu bentuk eksistensi saya. Jadi tidak mengapalah. Masih ada kebahagian bagi saya dengan membaca tulisan itu.

Faktor yang membuat malam kemarin menjadi begitu miris dikarenakan memang itu adalah tulisan pertama  dibulan April 2017. Menyedihkan. Tulisan itu juga menjadi konten pertama rubrik jalan-jalan saya (Di Atas Kaki). Berniat memberikan sentuhan travel blogger dalam blog ini, malah tersadar kemampuan menulis saya dalam bentuk cerita masih sangat jauh dibawah kualitasnya.

Senin, 03 April 2017

Wisata Di Sekitar Pusat Kota Sukabumi


Sukabumi, sebuah kota yang dari namanya saja bisa memberikan arti tersendiri. Iseng saja, Sukabumi bisa saya bagi menjadi dua suku kata, yaitu Suka dan Bumi. Memberikan sebuah pengertian bahwa kota ini bisa membuat kita Menyukai Bumi. Di artikel ini saya akan menceritakan pengalaman singkat saat iseng berkelana ke kota ini pada 11 sampai 12 Maret 2017.
Perjalanan ini mengambil start di Kota Bandung, menggunakan kendaraan pribadi dengan Bandung Barat-Cianjur-Sukabumi. Saat itu sekitar pukul 1 siang perjalanan dimulai. Jalan raya yang dilewati bisa saya katakan mayoritas dalam kondisi baik. Sepanjang perjaanan kita tidak akan kesusahan ketika terdapat permasalahan seputar perut, baik untuk memasukan sesuatu (makan) dan mengeluarkannya (buang air). Hehehe.
Sekitar jam setengah 5 sore kendaraan telah sampai di Kota Sukabumi. Kota yang ternyata macetnya lumayan parah. Ya mungkin dikarenakan kedatangan saya adalah hari dimana yang punya pacar jalan keluar untuk melakukan cengkrama dan para jomblo berdoa agar hujan (baca: MALAM MINGGU). Menyusuri jalan utama yang sudah menggunakan konsep satu arah begitu melelahkan dikala itu, maklum perut sudah lapar euy. T.T