Kamis, 06 April 2017

Berharganya Sebuah Panggilan Telepon


Ini merupakan malam ketiga saya tidur di Rumah Sakit untuk menjaga Ibu saya. InshaAllah ini juga menjadi malam terakhir sebelum besok beliau pulang kembali dengan sehat. Ini bukan kali pertama ibu saya dirawat di RS. Namun, kali ini ada hal istimewa yang ingin saya ceritakan pada pembaca.

Selasa, 4 April kemarin sekitar pukul 15 sore hp berdering. Ingat saya saat itu terlihat panggilan masuk dari Ibu di telepon. Namun, sayangnya saat yang bersamaan saya sedang ikut melakukan akad kredit sebagai bagian pekerjaan. Saya putuskan untuk tidak mengangkat panggilan pertama itu, sembari berniat menelpon balik ketika akad selesai.

Beberapa saat kemudian, saat kondisi sudah memungkinkan untuk saya membuka kembali handphone, tiba-tiba masuk lagi panggilan telpon dari Om saya (adiknya Ibu). Dikabarilah ternyata Ibu sedang berada di IGD salah satu RS. Sontak itu membuat darah tanpa sungkan naik ke kepala dengan kencang. Rambut kulit pun serasa ingin beridiri. Bagaimana mungkin tadi saya sempat menahan mengangkat telpon dari Orang Tua kandung saya, padahal dia menelpon untuk mengabari dirinya sedang sakit. DURHAKA!

Puji Tuhan, saya bersyukur, ternyata Ibu tidak apa-apa menurut Om saya. Beliau sebenarnya bisa berdiri dan berjalan seperti orang normal. Namun, dikarenakan beliau merasa ada yang salah dengan tubuhnya makanya beliau memutuskan untuk mendatangi Rumah Sakit yang jaraknya sekitar 5 menit dari tempat tinggal.

Tetap saja, bayangkan jika itu memang adalah telpon yang memang disaat genting. Bersyukur ternyata Ibu saya menelpon sendirian bukan karena sedang menahan rasa sakit yang tidak tertahankan, tetapi untuk mengabarinya anaknya dimana posisi sang Ibu.

Dari sini saya bertekad untuk tidak akan lagi menahan mengangkat telepon dari beliau. Sungguh durhaka rasanya, jika karena pekerjaan lantas membuat saya tidak bisa mengangkat telpon orang yang menyekolahkan saya sehingga bisa mendapatkan pekerjaan itu.

Semoga kesehatan dan kedamaian juga selalu beserta dengan Ibu para pembaca sekalian. Amiiin.

Paviliun Siliwangi-RS Dustira Cimahi, 6 April 2017


sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar