NEW HABIT
Saat ini terasa benar sebuah perkata
bijak dari timur yang berbunyi:
“Waktu ibarat pedang, kita bisa menggunakannya
untuk memotong atau kita terluka karenanya”
Hari semakin berjalan, tak terasa
sudah mau melewati tiga bulan di tahun 2015. Setelah saya mengingat kembali
hal-hal apa saja yang telah saya lakukan selama tiga bulan ini ternyata banyak
waktu yang saya habiskan percuma.
Skripsi saya BeMov (Belom Move),
organisasi mandek kegiatan dan beberapa proyek sosial tidak berjalan sesuai
target. Oh ya… Terlebih proposal hidup saya untuk tiga bulan ini presentase
keberhasilannya hanya 40%. Arrrgh…….!!!
……….
Namun tenang, saya menulis ini bukan
untuk melemahkan diri sendiri serta para pembaca yang budiman (maksud saya
budiman bukannya Ibu dari Diman ya,hehehe).
Percaya atau tidak walaupun presentase
pelaksanaan proposal hidup saya tiga bulan ini masih 40% tapi paling tidak saya bisa mencoba mengukur
kehidupan saya, plus walaupun baru 40% itu adalah sebuah proses. Dari pada kita
berjalan tanpa arah dan ukuran, mending punya arah walaupun masih sempoyongan
dalam perjalanannya. Betul tidak? :D (Mungkin ini adalah sebuah pembenaran,
tapi tak apalah :p )
Proposal tiga bulan saya akan segera
berakhir dan otomatis saya memiliki kewajiban untuk membuat proposal hidup baru
lagi. Sebagai acuan saya berkeinginan memasukan habit (kebiasaan) baru dalam hidup saya. Adapun yang ingin saya
masukan adalah:
1. Memulai hari sedini mungkin.
Saya mendapat wejangan dari mbak
Lowita (senior KAMMI Manado) yang dikutip dari dr.Gamal (Pendiri Asuransi Sampah),
yang salah satu poinnya adalah ternyata dr.Gamal memulai hari ketiga sepertiga
malam terakhir. Ya jelasnya ketika beliau bangun entah jam 1, 2,3 ataupun jam
diantaranya maka beliau langsung memulai hari dengan ritual untuk sang Maha
Pencipta (baca:ibadah) kemudian memulai berkarya. Entah itu menyelesaikan tugas
kuliah, organisasi, karya tulis ataupun yang lain.
2. Padatkan waktu.
Akhir minggu lalu ada sebuah kalimat
yang masih terkenang dalam pikiran ini, dalam pembacaan pengantar Laporan Pertanggung
Jawabannya, ketua Umum HMI cabang Manado yunda Sitti Musa (senior HMI Manado) mengatakan
“apa daya ketika nasi sudah menjadi bubur, yang bisa kita lakukan sekarang
adalah berusaha meramu bubur menjadi bubur ayam yang nikmat”. Yupz, benar… mau
berusaha bagaimnapun waktu yang telah lewat tak bisa kita kembalikan. Yang ada
mari gunakan kesalahan kemarin untuk meramu masa depan yang cemerlang. Itulah sebabnya
saya berkomitmen sebisa mungkin tak akan menyisahkan agenda kosong yang tak
bermanfaat dalam jadwal kegiatan harian saya terkecuali dalam pelayanan bagi
Ibunda tercinta (saya banyak khilaf atas beliau, T.T). Sebisa mungkin akan saya
padatkan kegiatan harian.
3.Paksa biasakanlah
Setelah sekian lama tak mengunjungi
salsabila (tempat belajar yang dikelola IPRA Manado) minggu lalu saya sempatkan
datang. Walhasil saya kembali dapat wejangan dari Ayahanda Faisal Abdi Sabaya
(serius beliau belum berjanggut dan berambut putih yah, hanya saja anak-anak di
salsabila sering memanggilnya Ayah). Dia bercerita tentang orang kaya yang
mengeluh karena ban mobilnya kempis (baca:bocor coy :D). Orang kaya ini
kebingungan karena tidak bisa mengganti ban mobilnya sendiri dengan alasan
tidak tau, padahal dia cukup belajar saja. Ketika sudah belajar katanya tetap
tidak bisa walaupun dia sudah melihat petugas mengganti banya berkali-kali,
ternyata itu karena orang kaya ini tidak membiasakan diri untuk mengganti ban
mobilnya sendiri.
Dari sini saya akan membiasakan
memaksa diri ini melakukan hal-hal tak nyaman hingga nanti akan menjadi
kebiasaan. Hal-hal apa itu? Rangkuman dari tigal hal diatas salah satu
contohnya adalah saya akan memaksakan memulai hari sedini mungkin (memulai hari
sejak gelap) tanpa membiarkan waktu terbuang sia-sia dan saya akan memaksa hal
itu sehingga menjadi kebiasaan baru saya. Hari ini saya mengawali hari pada
pukul 3.30 A.M dengan ritual dan memaksa diri untuk memahami skripsi saya
(walaupun masih keblinger juga sih)
serta memaksa menulis hal ini :D
Terima kasih mbak lowi (KAMMI Manado),
yunda Sitti Musa (HmI Manado) dan Ayahanda Faisal Sabaya (IPRA Manado).
Semoga bermanfaat… Interaksi di
085256341105
Wah.. postingannya mantap bang... (y) alhamdulillah setelah membacanya àne termotivasi.... izin share yah bang !!
BalasHapusAlhamdulillah kalau bermanfaat syien. terima kasih banyak ya atas kesediaan membaca dan merespon.
HapusMantap kanda
BalasHapus#YAKUSA de... terima kasih ya
Hapus