Minggu, 16 September 2018

Mentor Mike Tyson (2)



Coach Damato menjadi orang yang membentuk Tyson menjadi Juara Dunia. Coach Damato melihat masa depan yang cerah pada diri Tyson muda. Bukan hanya mengajarkan tinju, tetapi Coach Damato menjadi seorang ayah dengan mengadopsi Tyson. Ia berhasil masuk lebih dalam pada kehidupan Tyson.

Menyentuh Tyson dari hatinya, bukan pendekatan Uang yang akan dimenangkan jika menjadi Juara Dunia. Perlu diingat, tahun 1970an sampai 1980an merupakan tahun dimana permasalahan ras kulit putih dan kulit hitam begitu kental di Amerika. Damato tidak melihat perbedaan warna kulit itu dan berani melawan kebiasaan dengan menjadi pelatih dan Ayah dari Tyson yang berkulit hitam.

Mentor Mike Tyson (1)



Generasi 80-an sampai dengan 90-an mayoritas pasti mengenal Mike Tyson. Dialah sang juara dunia tinju yang dikenal ganas. Bagaimana tidak, dalam 16 pertadingan professional perdana pada selang waktu 1985 bisa dimenangkan dengan status KO. Mayoritas dimenangkan pada 2 ronde pertama. Bisa dibayangkan ganasnya bukan? Bukan hanya cara dia memenangkan pertandingan, tetapi dia juga menjadi juara dunia tinju termuda sepanjang sejarah. Dia mendapatkan gelar juara dunia kelas berat pada umurnya yang baru 20 tahun pada tahun 1986.

Ada orang yang mungkin baru menyadari umur Mike saat menjadi gelar dunia, bagaimana mungkin anak umur 20 tahun menjadi juara dunia dengan mengalahkan Trevor Berbick yang pada saat itu berusia 30 tahun. Itulah sejarah yang dibuat seorang Tyson muda.

Bagaimana anak 20 tahun bisa tiba-tiba hebat dalam waktu satu tahun karir tinjunya? Tulisan ini akan membahas bagaimana Tyson muda menjelma menjadi Singa di ring tinju secara ringkas.

Kamis, 06 September 2018

Analisa Industri Consumer Goods tahun 2018 (Update Agustus)


Hasil positif 2017
Tahun 2017 yang dipandang sebagian masyarakat sebagai tahun yang pertumbuhan ekonominya cenderung melambat nyatanya tidak terjadi pada Industri Consumer Goods. Consumer Goods yang memiliki pengertian segala jenis barang yang dibutuhkan secara rutin dan terus menerus oleh masayarakat (1) kenyataannya masih tumbuh di atas Produk Domestik Bruto (PDB).

Consumer goods di bidang industri makanan dan minuman (mamin) pada tahun 2017 lalu menurut catatan Kementerian Perindustrian, telah mencapai 9,23%, jauh di atas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2017 nasional sebesar 5,07% (2).

Industri Trading Mobil Bekas (Update Januari 2018)


Pasar mobil bekas di tanah air relative belum mengalami pertumbuhan signifikan. Sepanjang 5 tahun terakhir pasar mobil bekas relative tidak berubah setelah mengalami puncak jayanya pada tahun 2010- 2012. Untuk beberapa bisnis yang terkait jual beli mobil bekas seperti OLX (penyedia platform jual beli online) bahkan mengalami penurunan penjualan dimana pada tahun 2016 penjualan tertinggi bisa mencapai 762 ribu unit per quarter sedangkan pada 2017 yang tertinggi hanya mencapai 589 ribu unit (1) .

  1. Mandeknya pertumbuhan pasar mobil bekas dikarenakan beberapa factor, antara lain:
  2. Banyaknya keluaran mobil jenis baru pada tahun 2016 sampai 2017 (2)
  3. Supply mobil bekas untuk jenis baru belum membanjiri pasar mobil bekas.
  4. Leasing yang semakin bersaing dengan rendahnya DP.


Rabu, 05 September 2018

Analisa Indusri Tekstile dan Produk Tekstile (PTP) Update Q1 2018


Potensi Industri Tekstile dan Produk Tekstile (PTP) Indonesia

Indonesia masih menjadikn Industri tekstile sebagai salah satu industry yang diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih terhadap perekonomian Indonesia. Secara history memang industi tekstile Indonesia khususnya eksport PTP sempat berada di atas angin pada tahun 2013 silam, namun sempat menurun pada tahun 2014/2015.

Turun Naiknya Pasar Ekpor PTP

Nilai ekspor Indonesia atas tekstil dan produk tekstil sepanjang 2012-2016 mencapai US$82.637.536.397. Periode tahun 2012 ke tahun 2013 boleh dibilang mengalami  lompatan tertinggi ekspor dari US$5.986.290.899 melonjak ke angka US$16.539.930.393 di tahun 2013. Masa kelam dimulai tahun 2014 dimana nilai ekspor TPT justru mengalami penurunan menjadi US$16.849.260.140 (1).

Laju pertumbuhan ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai industri TPT yang disumbangkan terhadap PDB nasional. Meskipun fluktuatif, setidaknya dari tahun 2010, nilai PDB dari TPT selalu berada di atas Rp80 triliun. Hingga pada tahun 2016, Kementerian Perindustrian menyatakan industri TPT memberikan kontribusi sebesar 2,43% dari PDB nasional. Persentase sumbangsih ini memang meningkat dibandingkan pada tahun 2015 ketika TPT hanya menyumbang 1,22% terhadap PDB nasional (1).