Kenapa
sampai kami mengangkat tema e-book Manajemen
Gaji untuk Pegawai Baru (New Jobber)? Alasannya sederhana. Kami
tidak ingin sesama pegawai baru terjebak dengan lingkaran setan yang tidak
terlihat. Bayangkan, kita telah bekerja dipekerjaan profesional selama setahun.
Tapi dikarenakan salah dalam melakukan manajemen gaji sejak awal bekerja, maka
hasil pekerjaan selama setahun tersebut lenyap begitu saja. Tidak bersisah.
Rabu, 31 Mei 2017
Project Ramadhan 2017 Dimulai!
Memasuki
hari ke 14 dalam program #30DWC sungguh sangat merepotkan. Selain karena
kewajiban untuk menyisihkan waktu ditiap hari untuk menulis, masalah lainnya
adalah hal apa yang akan ditulis. Tiap hari? Hmmm. Tidak semudah yang
dibayangkan. Kreativitas individu sangat diperas bagai baju yang habis dicuci.
Semakin diperas semakin kering, alias ide makin sedikit. Huhuhu
Sebagian
orang memang ada yang menggunakan filosofi, bahwa semakin terdesak atau
tertekan seseorang maka dititik itu kreativitas akan tiba-tiba muncul. Apakah
salah? Tentu tidak. Yang saya rasakan sendiri, selama 13 hari yang telah
berlalu. Banyak tulisan yang saya upload hanya sebagai penggugur kewajiban
untuk menulis. Makin banyak yang absurd,
walau dari dulu juga banyak yang absurd
sih. Hehehhe
Selasa, 30 Mei 2017
Danau Biru Cisoka Tanggerang-Banten
Kalau
ditanya adakah yang mengetahui wisata di daerah Banten, mungkin mayoritas akan
menjawab Ujung Kolon. Itupun jika kita masih mengingat pelajaran Sekolah Dasar
seputar daerah konservatif bagi Badak, hewan endemik Indonesia yang hampir
punah. Sayangnya wisata di Ujung Kulon masih kurang dieskpos, dan sayangnya
lagi tulisan ini belum akan membahas Ujung Kulon. Hehehe
Pembahasan
kali ini adalah seputar tempat wisata murah meriah di Kabupaten Tanggerang
Banten. Tempat yang tidak terlalu jauh dari daerah hits seperti TangSel (Tanggerang Selatan) dan Jakarta sebagai Ibu
Kota. Berhubung kemarin tidak ada niat untuk mengulas tempat ini, jadi mohon
maaf jika foto-foto yang ditampilkan kurang eksotis. Heheheh.
Senin, 29 Mei 2017
aku dan cerita
Apalah guna mentari dikala pagi,
Jika hangatnya tidak mampu dirasa.
Apa guna bulan dikala malam,
Jika romantisisme nya tidak menghadirkan cerita.
Bumi dan seisinya membaur dalam balutan cerita,
Tidak terpisahkan dan tidak dapat dilepaskan antaranya.
Kisah-kisah di bumi telah hadir berjuta tahun lamanya.
Terekam begitu jelas oleh bagian alam.
Minggu, 28 Mei 2017
Takut Akan Tiada
Perasaan yang sudah
lama hilang akhirnya kembali bersua.
Akal menjadi tidak
beraturan,
Apalagi hati yang bermetafornosis
terbalik.
Permainan hati yang
seharusnya tidak kembali hadir,
Ternyata datang bersama
bintang harap.
Semua begitu cepat,
hampir tidak sadar baru beberapa saat semua terlihat indah.
Sabtu, 27 Mei 2017
Target Ramadhan 1438 H (2017 M)
27 Mei 2017 telah ditetapkan menjadi puasa Ramadhan hari
pertama. Banyak yang menyambut penetapan ini dengan bahagia. Dan mungkin ada
juga yang bersedih bakal ditinggal es teh, sop buah dan sirup dikala siang.
Heheheh Tenanglah, sesungguhnya mereka pergi untuk kembali. Ciiie
Berhubung saya bukanlah chef
ala-ala Ramadhan, jadi tulisan ini tidak akan membahas makanan. Tapi akan
membahas mengenai target rohani bulan Ramadhan. Sekitar seminggu sebelum
Ramadhan, beberapa grup WA yang ada saya didalamnya sudah mulai membahas target
selama Ramadhan. Saya menjadi pembaca pasif. Bagaimana tidak, bagi saya target
yang mereka tetapkan jauh di atas kemampuan dan kekuatan iman saya. Heheheh
Jumat, 26 Mei 2017
Bahan Bakar Tantangan Menulis 30 Hari
Memasuki hari ke sembiilan dalam tantangan menulis 30 hari (#30DWC), ternyata membuat saya ngos-ngosan. Belum juga sepertiga perjalanan, rasanya stamina dan bahan bakar sudah habis. Apalagi melihat rekap tulisan peserta di grup yang makin banyak kececer. Bahkan sudah mulai ada yang Drop Out dari program. Ini membuat saya memikirkan apakah lebih baik berhenti dan mencari jalan lain. Hahahha
Untunglah, ibarat lagunya Ello berjudul Masih Ada, saya masih pnya Cinta di Hati. Yang membuat diri ini berusaha tegar menjadi yang terakhir mendampingi kamu. Eh, maksudnya menjadi peserta terakhir jika harus meninggalkan tantangan. *kibas rambut
Rabu, 24 Mei 2017
Manusia Pendosa dan Sang Pemberi Maaf (Marhaban Ya Ramadhan)
Rasanya baru kemarin berada dalam suasana bulan Ramadhan 2016. Masih teringat suasana sahur, berbuka dan menjalankan ibadah ritual lain ditahun lalu. Waktu berjalan begitu cepat, membuat yang menarik nafas terlalu lama akan tertinggal.
Inilah dia, bulan yang ditunggu oleh lebih dari 1,6 Milyar
manusia (bergama Islam) di seluruh dunia. Bahkan lebih dari itu, banyak
masyarakat non-muslim pun menunggu bulan ini. Bagaimana tidak, lihatlah di
Indonesia. Walau rumah makan banyak yang tutup disiang hari. Tapi banyak
pengusaha baru muncul disore hingga menjelang sahur. Penjualan berbagai barang
kebutuhan pokok hingga mewah naik secara drastis, saya tidak punya angka. Tapi
silahkan lihat di pusat-pusat perbelanjaan, bagaimana manusia melakukan antiran
di kasir.
Selasa, 23 Mei 2017
Senin, 22 Mei 2017
Rona Hati
Dua minggu terakhir ada segelintir pembaca blog yang
bertanya terkait beberapa postingan yang cenderung berwarna puisi kasmaran.
Iya, saya akui ada beberapa tulisan baru yang isinya puisi. Tapi kasmaran? Bisa
iya, bisa tidak. Biarkanlah itu menjadi rahasia hati sampai mungkin akan
tersebar undangan nanti. #eeeaaaaaa
Baiklah, saya tidak ingin membahas isi hati disini. Tapi
ingin bercerita soal ketertarikan menulis puisi, atau saya lebih suka
menyebutnya kata-kata indah. Kenapa
demikian? Sejujurnya saya tidak Percaya Diri (PD) mengatakan bisa menulis puisi.
Selain dasar keilmuan formal bukan berasal dari sastra atau sejenisnya. Saya
juga belum pernah mendapatkan palajaran menulis puisi secara informal. :(
Waktu Yang Berlalu
#30DWC pada hari minggu kemarin memasuki hari ke 5. Sayangnya, dihari ke 5 tulisan saya terlambat disetor. Draft tulisan sebenarnya sudah ada. Tapi ada disangka, jam 8 malam tiba-tiba mata terpejam begitu saja. Jangankan menyetorkan tulisan. Kewajiban ibadah saja hampir kelewatan
Terbangun sekitar jam 3 dini hari sudah terlambat. Hari
telah berganti. Waktu telah berlari. Sementara saya? Terpaku menyesali waktu
yang tidak akan pernah kembali.
Sekali lagi, seperti tulisan sebelumnya. Untung terlambat
menyetorkan tulisan tidak akan berdampak langsung pada hidup dan mati. Pun ini
belum membuat jodoh hilang. Hehehe Bisa dibayangkan jika terlambat menyetorkan
tulisan menjadi terlambat men-submit
tugas pekerjaan yang nilainya ratusan juta atau milyaran rupiah.
Minggu, 21 Mei 2017
Tembok Penghalang
Menyemangati tidak memberi arti,
Selama itu tidak membuat jiwa berlari.
Hal baik terpatri pada tiap individu.
Menuntut kita bertumbuh.
Selalu saja akan ada tembok.
1001 alasan untuk kita berbalik.
Mencari tempat paling nyaman untuk istirahat,
Bahkan mungkin tertidur untuk sesaat.
Banyak juga yang memilih tidak bangun.
Sabtu, 20 Mei 2017
Awal - Akhir
Selama dua hari mengikuti #30DWC saya sepertinya menjadi
penyetor tulisan pertama di Squad (tim) 10. Sebenarnya bukan karena tanpa alasan,
ini dikarenakan saya mengejar waktu menulis sebelum ke kantor. Berbeda hari ini,
akhirnya saya memutuskan untuk menyetorkan tulisan di akhir hari.
Sebuah percobaan yang membahayakan. Tapi, sungguh ini
membawah sensasi lain. Menulis beberapa menit sebelum deadline. *Ewew. Rasanya manis-manis manja gimana gitu. Untunglah
ini tidak berpengaruh untuk hidup dan mati. Tulisan yang terlambat disetor
hanya akan membuat kehilangan poin. Tidak membuat kehilangan pacar yang
kemudian menjadi mantan. Hahaha. Pun ini tidak akan membuat mantan tiba-tiba
memohon untuk balikan. Hihihi
Kamis, 18 Mei 2017
Mendengarkan
Senin dan Rabu minggu ini saya menghabiskan waktu yang cukup
banyak bersama dua driver Assa, vendor kendaraan perusahaan tempat saya
berkerja. Dua pria yang kece abis
deh. Senin bersama Mr. Edward alias Pak Edo dan Rabu bersama Syeh Su’aib alias
Pak Sueb.
Dalam perjalanan kali ini saya banyak mendapatkan pelajaran
soal CINTA. Iya cinta yang itu, Cerita
INdah Tiada Akhir (Bahasa guru saya Mr. Rizal Kasim S.IP. , M.Si.).
Bagaimana tidak, dua pria ini telah lebih berpengalaman dan terhitung
profesianal dibidangnya. Tentu dengan jam terbang mereka yang tinggi. Semoga
mereka tidak playboy pada masanya. *Ewew
Rabu, 17 Mei 2017
Perang
Akhirnya terlaksana juga, rencana untuk mengikuti kelas dari Inspirator Academy. Sedikit melenceng tapi masih satu arah. Niat awal ingin mengikuti kelas Mentoring Menulis Online atau Bikin Buku Club. Eh malah nyasar di kelas 30 Days Writing Challenge (#30DWC).
Sesuai nama
programnya #30DWC berarti tantanggan menulis tanpa henti selama 30 hari. Ewew. Sebagian orang mungkin akan enek mendengarnya. Bagaimana mungkin dengan
aktivitas rutin kita yang bukan sebagai penulis kemudian bisa tanpa henti
menulis setiap hari? Ya namanya juga tantangan, kalau kedengaran mudah berada
tidak menantang. Ewew
Konsep
program ini lumayan menyenangkan, peserta diajak memasuki ruang imajinasi
dimana kita diibaratkan menjadi bagian dari sebuah kerajaan lengkap dengan sistem
pemerintahaan yang berjalan di dalamnya. Silahkan berimajinasi bagaimana
kira-kira sistemnya. Takut dianggap membocorkan rahasia perusahaan soalnya.
Heheheh
Selasa, 16 Mei 2017
Senin, 15 Mei 2017
Dramakah?
Menemukanmu hari ini
seperti mimpi.
Aku menjalani hari
dengan berseri.
Nampak drama, tapi itu
dari hati.
Berusaha aku
mengungkapkan arti.
Aku tahu tidak
berkesan layaknya drama korea,
Tidak mendalam seperti
kisah arjuna,
Jauh-jauh mungkin
terdengar layaknya teks usang drama Indonesia.
Ya, kisah yang
berulang dilayar kaca.
Selasa, 02 Mei 2017
Resensi Buku Guyu (Hidup Tenang, Mati Senang)
IDENTITAS BUKU
Judul Buku: Guyu (Hidup Tenang, Mati Senang)
Judul Buku: Guyu (Hidup Tenang, Mati Senang)
Penulis: Cak Aep (Arief Eko Prasetyo)
Editor: N. Luky Andari
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Cetakan: 2014
Tebal: xx + 180 Halaman
Editor: N. Luky Andari
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Cetakan: 2014
Tebal: xx + 180 Halaman
Buku yang merupakan cetatan perjalanan dari Cak Aep yang
memperkenalkan diri sebagai Guyu Master. Dengan judul Guyu (Hidup Tenang, Mati
Senang) Cak Aep memaparkan bagaimana konsep kehidupan yang ideal bagi manusia.
Hidup bukan hanya sekedar mengambil segala kenikmatan di dunia dengan
menghalalkan cara-cara hewani (non-halal).
Senin, 01 Mei 2017
Rasa Takut Membagikan Tulisan
Lupa rasanya kapan terakhir ada rasa bangga dalam diri saat mempromosikan blog ini dalam forum-forum dan sosial media yang ada. Seingat saya, dulu pernah ada rasa bangga saat memposting link blog ini di grup Line dan Whats App, tapi entah kapan itu.
Rasa bangga dan percaya diri saat link blog ini tersebar
menjadi boomerang ketika kesadaran akan kualitas tulisan yang jauh dari mereka.
Mereka yang membuat dunia blogging
dan kepenulisan begitu berwarna. Bagaimana tidak, dulu saya tidak punya benchmark (pembanding) atas tulisan yang
ada. Hanya beberapa blog dari Manusia yang secara umur jauh diatas saya. Jadi
tidak ada beban bahkan niat untuk membandingkan kalitas tulisan di blog ini
dengan mereka. Ya iya lah, mereka bukan kelas saya. Kenapa harus minder dengan
mereka. Tidak masuk akal.
Kembali Mengkoneksikan Dengan Cerita Lama
Kurang lebih dua hari ini saya lebih intens mendekatkan diri pada telepon genggam, bukan memantau social media. Tapi lebih kepada kembali mnghubungkan diri dengan teman-teman yang sudah jarang terkoneksi. Teman lama? Tidak, nyatanya saya tidak mengenal kasta lama dan baru. Tidak ada yang dapat mengganti kenangan bersama teman-teman yang terlebih dahulu membersamai kehidupan jomblo kece ini. *uhuk
Mereka adalah bagian hidup yang turut menghantarkan jomblo
kece ini sampai ke depan pintu gerbang kemerdekaan (pembukaan UUD kali ya). Mereka tidak dapat digantikan oleh
siapapun. Maklumlah, mesin waktu belum ditemukan juga. Kalau sudah ditemukan
ada beberapa orang sih yang pengen dijahili. *Uhuk
Langganan:
Postingan (Atom)