Jumat, 24 Februari 2023

Sadar Akan Fitrah (KIK-Belajar Jadi Ayah dan Ibu Selaras FItrah-Part 3)

Pada pertemuan pertama kami diajak berpikir gaya Eropa dan kemudian disandingkan dengan gaya Timur Tengah (read: Islam). Dari sini kami tersadar bahwa sebenarnya setiap manusia di muka bumi ini telah diciptakan dengan maksud dan tujuan. Manusia sudah memiliki suatu bawaan identitas jauh sebelum dilahirkan, ini dikenal sebagai fitrah manusia. Pertemuan kedua ini kang Ulum memperdalam konsep fitrah ini.



Di awali dengan pengertian dari Imam Al Ghazali dalam kitab Mizanul Amal menyampaikan bahwa “fitrah adalah suatu sifat dasar manusia yang dibekali sejak lahir dengan memiliki keistimewaan-keistimewaan”. Keistimewaan-keistimewaan yang dimaksud adalah

·         Beriman kepada Allah

·         Dorongan ingin tahu untuk mencari hakikat kebenaran

·         Dorongan biologis berupa tabiat , syahwat

·         Kekuatan-kekuatan lain dan sifat-sifat dasar manusia yang dapat dikembangkan dan disempurnakan

Dikelas KIK (Kelas Intensif Keluarga) ini kami juga dikenalkan dengan gerakan “Fitrah World Movement” yang menjadi rujukan sebagian teori dari Sekolah Rumah Tangga. Hasil googling saya sih FITRAH ini punya singkatan yaitu:

·        

Faith and Fight (Taufid wa Dakwah)

·         Intellectual and Right Action (Ilmu wa Adab)

·         Talent and Uniqueness (Syaqila wa Sabila)

·         Regeneration and Family Education (Dzuriyatan Thoyyibah wa Tarbiyah)

·         Arts, Aesthetics and Happiness (Tsaqofah wa Sa’adah)

·         Health, Environtment and Ecology

Tapi tenang, dikelas KIK kami tidak sepenuhnya belajar hal yang luas ini, tim Sekolah Rumah Tangga sudah mendesain struktur khusus untuk membangun Orang Tua dengan landasan Fitrah. Kalau dibahas semua kayaknya gak akan beres 7 pertemuan deh.

Nah, berlandaskan teori awal tadi maka FITRAH ini diklasifikasi, dengan table sebagai berikut:

Beriman kepada Allah

è

Fitrah Ke-Iman-an

Fitrah Perkembangan

Dorongan ingin tahu untuk mencari hakikat kebenaran

è

Fitrah Belajar

Dorongan biologis berupa tabiat, syahwat

è

Fitrah Bakat

Fitrah Seksualitas

Kekuatan-kekuatan lain dan sifat-sifat dasar manusia yang dapat dikembangankan dan disempurnakan

è

Fitra Estetika dan Bahasa

Fitrah Individualitas dan Sosialitas

Fitrah Jasmani

 

 

Fitrah perkembangan mendapatkan tempat khusus yang menjadi landasan atas fitrah yang lain. Mungkin sebagai dari kita akan bertanya. “Kenapa Fitrah Iman tidak diletatakan sebagai dasar? Bukankah iman menjadi yang paling awal?”

Eits sabar dulu. Fitrah diklasifikasikan bukan untuk saling bermusuhan seperti Tom dan Jerry. Fitrah yang dimaksud merupakan fitrah sebagai kesatuan. Dia hadir dan melekat satu sama lain. Tidak bisa dipisahkan.

Fitrah perkembangan diletakan sebagai dasar dikarenakan untuk mengeksplorasi fitrah yang lain, kita harus melakukannya sesuai tahapan. Semisal mengajak anak mengenal Sang Esa, tidak mungkin kita meminta syahadat langsung diumur 1 tahun. Tentu kita harus mengembangkan Iman sesuai fase-nya.

Secara bahasa formalnya Fitrah Perkembangan adalah sunnatullah tahapan usia tumbuh kembang manusia. Dan adab seorang pendidik (terutama orang tua) adalah memperhatikan fase usia dari mereka yang dididiknya.

Beberapa landasan terkait Fitrah Pertumbuhan ini adalah:

QS Al Baqrah 233 “Para Ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban Ayah memberi makan dan pakaian kepada para Ibu dengan cara ma’ruf”.

HR Daud. Dari Amr Bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya berkata, “Rasulullah SAW bersabda: Perintahkan anak –anakmu melakukan sholat sedangkan mereka berusia 7 tahun, dan pukullah mereka karena tinggal sholat sedangkan mereka berusia 10 tahun, dan pisahkan antara mereka di tempat tidurnya.”

HR Bukhari. Ibnu Umar RA berkata, “saya berusia 14 tahun, dan Rasulullah tidak mengizinkan saya untuk ikut perang (Uhub). Menjelang perang Khandaq, ketika saya berumur 15 tahun, Rasulullah mengizinkan saya untuk berperang.”

Maka secara umum kita bisa melihat pada fitrah perkembangan anak (Islamic View) bisa dibagi kedalam beberapa fase yaitu 0 sd 2 tahun, 3 sd 6 tahun, 7 sd 10 tahun dan 11 sd 14 tahun.

Pada sesi yang kedua ini Kang Ulum kemudian menyampaikan definisi-definisi atas fitrah tadi yaitu:

Fitra ke-Iman-an adalah setiap anak lahir dalam keadaan telah ter-install bibit keimanannya yakni ia pernah bersaksi bahwa Allah adalah Rabb. Tidak ada anak yang tidak cinta kepada Allah dan kebenaran, kecuali fitrahnya disimpangkan dan dikubur. Buah dari fitrah ini adalah Adab keada Allah.

Fitrah Belajar adalah setiap anak sejatinya merupakan pembelajar yang tangguh dan hebat. Tidak ada anak yang tidak suka belajar kecuali fitrahnya telah terkubur atau disimpangkan. Dari kecil anak-anak akan cendrung banyak bertanya dan ingin mengetahui seluruh yang ada disekitar. Buah dari fitrah ini adalah Adab kepada alam, ilmu dan Ulama.

Fitrah Bakat maksudnya adalah setiap anak memilkki sifat atau potensi unit produktif yang merupakan panggilan hidupnya dan akan membawa kepada peran spesifik pada peradaban manusia. Buah dari fitrah ini adalah Adab kepada dinamika kehiduan manusia.

Fitrah Seksualitas adalah setiap anak terlahir dengan jenis kelamin laki laki dan perempuan, untuk berketurunan. Bagi anak laki-laki, ia akan berkembang menuju peran ke-Ayah-an. Bagi perempuan, ia akan berkembang menuju peran ke-Bunda-an. Buah dari fitrah ini adalah Adab kepada keluarga, kepada pasangan dan kepda keturunan.

Fitrah Estetika dan Bahasa ialah setiap anak menyukai keindahan dan diberi kemampuan berbahasa sebagai alat ekspresi keindahan. Buah dari fitrah ini adalah Adab terhadap peradaban manusia dan keindahan keteraturan alam (berupa ekspresi dan apresiasi).

Fitrah Individualitas dan Sosialitas adalah setiap anak dilahirkan sebagai individu, sekaligus mahluk sosial. Buah dari fitrah ini adalah Adab terhadap umat (masyarakat).

Fitrah Jasmani maksudya setiap anak lahir dengan membawa fisik, Fisik itu menyukai kesehatan dan gerakan yang aktif. Sederhananya anak-anak biasanya diawal pertumbuhan akan suka lari-larian namun seiring dengan diberikan gadget maka fitrah ini terkubur karena anak akan diam dan pasif melihat layar gadget. Buah dari fitrah ini adalah Adab terhadap diri sendiri.

Well,setelah dipertemuan pertama pemikiran awam tentang anak dan perkembangan manusia kami dihajar, dipertemuan ke dua ini kami mulai dimasukan konsep berpikir baru. Baru bagi kami saja, karena konsep ini sebenarnya mulai diturunkan sejak tahun 610 M.

Bersambung…

Wahyu dan Shahnaz.


Sumber gambar:

http://piuii17.blogspot.com/2018/09/kajian-filosofis-tentang-fitrah-manusia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar