Wahyu E.N.Repi
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UNSRAT
Kategori Dewasa
Menyongsong
Bonus Demografi dan Ketenagakerjaan
Asslm.wr.wb
Salam sejaterah bagi
kita semua,
Syaloom
dan selamat siang…
Yang terhormat Kepala
BKKBN perwakilan provinsi Sulawesi Utara.
Yang saya hormati
seluruh dewan juri, yang nantinya akan menimbang sama berat serta mengukur sama
tinggi.
Dan yang saya cintai
dan banggakan seluruh generasi muda bangsa Indonesia selaku teman-teman
perjuangan saya…
Pertama-tama dan yang
paling utama marilah kita mengucapkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena walaupun seluruh pepohonan dijadikan kertas dan seluruh air
laut dijadikan tinta maka niscaya tetap tak bisa menuliskan jumlah kenikmatan
yang diberikanNya kepada kita. Dialah yang telah ada sebelum kata ada itu ada
dan tetap akan ada walaupun kata ada itu telah tiada.
Dikesempatan yang
berbahagia ini izinkanlah saya untuk membawahkan pidato dengan judul
“menyongsong bonus demograsi dan ketenagakerjaan Indonesia”.
Sebelumnya apa itu
demografi? Menurut George Barclay, demografi adalah gambaran menarik dari
penduduk yang digambarkan secara statistika, berupa tingkah laku keseluruhan,
bukan perorangan. Dan apa yang dimaksud bonus demografi? Bonus demografi
penduduk adalah kelebihan jumlah penduduk produktif dibanding penduduk tak
produktif. Sekarang Apa maknanya bagi Indonesia?
Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan bahwa jumlah penduduk Indonesia
pada tahun 2035 mendatang berjumlah 305,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 28,6
persen dari tahun 2010 yang sebesar 237,6 juta jiwa.
Berdasarkan
paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar masalah
kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa
jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70
persen, sedangkan sisanya, 30 persen, adalah penduduk yang tidak produktif (di
bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun ). Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia
produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara nonproduktif hanya 60 juta.
Itulah yang dimaksud bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia.
Bonus
demografi ini tentu akan membawa dampak sosial – ekonomi. Salah satunya adalah
menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif
yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat
rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif.
Namun apakah hal ini
semudah angka dan proyeksi yang saya sampaikan? Apakah hal ini akan menjadi
solusi bagi bangsa Indonesia?
Saat ini kita memiliki
masalah, menurut Asian Productivity Organization (APO) mencatat, dari setiap
1.000 tenaga kerja Indonesia pada tahun 2012, hanya ada sekitar 4,3% tenaga
kerja yang terampil. Jumlah itu kalah jauh dibandingkan dengan Filipina yang
mencapai 8,3%, Malaysia 32,6%, dan Singapura 34,7% .
Pendiri bangsa
Indonesia Soekarno mengatakan, “berikan aku sepuluh pemuda maka akan
kugoncangan dunia”. Pemuda yang dimaksud tentu pemuda produktif. Sayangnya
peningkatan jumlah tenaga kerja itu belum mendapat jaminan dengan peningkatan
kualitas tenaga kerja.
Oleh karena itu saya
mengusung beberapa solusi, yakni:
1.
Peningkatan Wajib Belajar 12 tahun
Ini agar kualitas
pendidikan formal Indonesia tidak ketinggalan jauh, dan ini merupakan kewajiban
bagi pemerintah dalam memenuhi hak pendidikan warga Negara.
2.
Perbaikan Mentalitas
Kita harus membuat
mental anak muda menjadi mental pemenang, mereka yang mampu dan mau bersaing
dengan tenaga kerja luar. Apalagi dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN mau
tidak mau,suka tidak suka maka hambatan tarif dan non tarif perlahan
menghilang.
3.
Perlu adanya Grand Desain
Indonesia perlu
memiliki rancangan pembangunan nasional jangka panjang dengan kelebihan jumlah
angkatan kerja yang ada.
Sang maestro Leonardo
Da Vinci saja tak mampu menggambarkan indahnya Indonesia. Sedangkan Leodarno De
Caprio mengatakan bahwa kebijakan pemerintah harus sesuai dengan bentuk
geografis yang ada. Bagaimana agar pemuda yang dekat laut bisa menjadi nelayang
yang efektif dan efisien, bagaimana pemuda dekat daerah pertanian bisa menjadi
petani yang sukses.
Akhir kata terimalah
salam perjuangan dari saya. MERDEKA!
Wassalammualaikum.Wr.Wb
Syaloom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar