Rabu, 28 September 2016

Satu Untuk Semua


Sebuah judul sederhana yang diangkat dalam tulisan singkat kali ini. Maklumlah penulis sendiri tidak punya sesuatu yang W.O.W diluar kata sederhana.

Selama memulai On the Job Training di Maybank KCI Martadinata Bandung intensitas untuk meng-eksplore warna-warni dalam pikiran makin sedikit. Tulisan ini dibuat masih berhadapan dengan PC-PC dan lampu benderang sesuai standard tempat kerja.

Terinspirasi dari sebuah tugas sederhana yang diberikan Mr. F.A.S. Tentang satu bagian dalam tubuh manusia yang sangat penting. Pernahkah mendengar suara merdu Ari Lasso dengan judul “Rahasia Wanita”?

Kurang lebih liriknya seperti ini:


Ada Satu Bagian Pada Perempuan
Yang Sangatlah Peka
Bila Disentuh Oleh Lelaki
Dimanakah Bagian Itu
Maukah Kau Tahu

Karna Bagian Itu
Hanya Untuk Lelaki Yang Cukup Umur
Karna Bagian Itu Sungguh Sangat Bisa
Buat Perempuan
Dimabuk Kepayang, Dimabuk Asmara
Di Manakah Bagian Itu
Maukah Kau Tahu

Reff:
Sentuhlah Dia Tepat Di Hatinya
Dia Kan Jadi Milikmu Selamanya
Sentuh Dengan Setulus Cinta
Buat Hatinya Terbang Melayang

(cieeee pada nyanyi nih yey, awas BaPer pangkat dua)

Iya, bagian itu adalah HATI. Segumpal daging yang akan menentukan kualitas kebahagian hidup seseorang. Tidaklah salah adalah sebuah petuah dari timur berbunyi:

Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad (tubuh) ini ada segumpal daging,
Apabila ia (segumpal daging) tersebut rusak (buruk), maka rusaklah (buruklah) seluruh jasad (tubuh)nya.
Dan apabila ia (segumpal daging) tersebut rusak (buruk), maka rusaklah (buruklah) seluruh jasad (tubuh)nya.

Satu bagian yang menentukan kualitas hidup seseorang. Ada orang kaya hidup bahagia karena hatinya baik, ada juga orang kurang mampu bisa hidup bahagia karena hatinya baik. Namun, tidak sedikit orang bergelimpangan harta merasa hambar akan kehidupannya. Tidak lain dan tidak bukan itu diakibatkan karena kurang berkualitasnya sang hati.


Hati-hati menjaga sang hati, dia rentan rusak namun begitu sulit untuk diperbaiki. Hati yang rusak akibat mengkonsumsi rokok secara tidak beraturan saja sukar untuk diperbaiki. Apalagi hati yang terbiasa mencela, menghina dan penuh dendam selama bertahun-tahun. Semoga kita semua bisa mendamaikan hati kita, agar damai menghampiri detik demi detik dalam hidup kita. Amiiin.


*semoga sang guru tetap segera dikembalikan kesehatannya dan diperpanjang masa pengabdian beliau dalam mendidik. Biarlah sakit menjadi penghapus dosa beliau dimasa lalu. amiiin

sumber gambar: www.clipartpanda.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar