Senin, 26 September 2016

Nyeleneh Fungsi Manajemen Indonesia

Banyak ide dalam pikiran, namun sayangnya sering kali ide tertelungkup dalam kepala. Itu menjadi masalah saya hingga saat ini. Namun begitulah. Itu kehebatan orang Indonesia. Teringat akan perkataan seorang guru yang saya anggap salah satu yang paling berpengaruh dalam hidup pribadi ini.
Pembaca budiman pasti pernah mendengar istilah fungsi manajemen. Ya walaupun bukan kuliah di jurusan Ekonomi Manajemen, istilah fungsi manajemen telah menjadi istilah universal dikalangan pembelajar. Istilah itu adalah POAC. Istilah yang pernah dikemukakan oleh George Robert Terry mengenai fungsi manajemen menjadi populer disemua kalangan.

POAC adalah singkatan dari Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian/ pendelegasian), Actuating (penggerakan/ pelaksanaan) dan Controling (pengendalian/ pengawasan). Empat kata mendasar jika seseorang ingin belajar manajemen. Tanpa bermaksud mendahuli para praktisi dan akademisi bidang manajemen saya ingin bercerita sedikit tentang apa yang didapat dari guru saya Mr. F. A. Sabaya M.Pd (bikin keren nama beliau, hehehe).

Orang Indonesia itu adalah sekumpulan manusia hebat, yang tanpa perlu diajari di bangku sekolah telah mengenal separuh dari fungsi manajemen (baca: POAC). Separuh? Ini bukan tentang #separuh jiwa ku bersama dia kok. Ini serius tentang fungsi manajemen. Hehehe


Mari kita lihat:

Pertama, kuat dalam perencanaan (planning). Jika dalam rapat untuk memberikan usulan pasti banyak yang ingin bicara. Umbar perencanaan biasa diberikan oleh para pemimpin eksekutif, legislatif hingga perusahaan swasta. Seakan solusi mereka akan menjadi jawaban atas masalah. Contoh konkrit bagaimana calon kepala daerah hingga Negara sesumbar janji kampanye akan rencananya untuk bangsa ini. Kuat bukan? Coba ingat teman-teman kita dalam pergaulan, bagaimana hebatnya mereka mengatur semua perencanan. Rencana liburan, arisan dan sebagainya. Hahaha.

Kedua, hebat dalam pengorganisasian / pendelegasian (organizing). Ketika sebuah rencana mulai disusun bergegaslah orang terbagi menjadi dua pihak, antara kelompok hebat dalam menunjuk orang lain dan kelompok mau mengambil panggung. Orang-orang yang punya kepentingan dan ingin tampil biasanya akan mengambil porsi untuk tampil dalam panggung (memang ada yang ikhlas juga sih). Sebaliknya sebagian lagi akan menjadi kelompok yang tidak mau repot dengan menunjuk orang lain yang dianggap berkompeten (atau orang yang ingin mereka kerjai, hehehe).

Nah dua bagian POAC yaitu planning dan organizing adalah kehebatan orang Indonesia, baik yang tidak mengenyam pendidikan hingga yang sudah S3 bahkan Profesor. Sayangnya itu baru #separuhJiwa, ibarat seorang laki-laki maka itu belum dilengkapi tulang rusuknya #eeeaaaa.

Kekurangan orang Indonesia dalam POAC terletak pada dua bagian akhir yaitu Actuating (pelaksanaan) dan Controling (pengawasan). Ketika rencana (planning) telah tersusun beserta petugas pelaksanaannya (organizing) terbagi. Maka, biasanya pelaksanaan akan lari dari yang seharusnya. Entah berbeda anggaran hingga prosedur, penyimpangan ( default atas actuating) seakan menjadi hal yang wajar. Lucunya adalah ketika penyimpangan atau pelaksanaan yang diluar rencana terjadi dan diketahui, orang yang seharusnya menjadi pengawas (controlling) diam saja jika tidak ada yang mengingatkan untuk menegur.

Lihatlah di sekeliling kita bagaimana banyaknya orang yang bertindak tidak sesuai perencanaan atau bahkan tidak bertindak sama sekali adem ayem tanpa dosa. Pengawas yang harusnya melaksanakan fungsi controlling juga hanya akan bertindak jika sudah ada tuntutan dari atasan atau kelompok yang lebih tinggi (besar). Kesalahan berjalan atas actuating dan controlling terbiarkan begitu saja.

Kuatnya Indonesia dalam Planning dan Organizing menjadi anugrah. Namun, lemahnya kita dalam actuating dan controlling menjadi PR besar. Tapi paling tidak Indonesia telah memiliki #separuhJiwa dari fungsi menajemen (baca: POAC), ini menjadi modal besar untuk berjayanya negeri kita. Bagi yang mendalami ilmu ini marilah kita saling mengingatkan dan belajar untuk menemukan #saparuhJiwaLain , EH salah maksudnya sebagian fungsi lain. Hihihi


Optimisme untuk memperbaiki kekurangin ini harus dibarengi rasa syukur akan kelebihan yang telah dianugrahkan Tuhan bagi negeri ini.
Bandung, 26 september 2016

*sumber gambar: www.dreamstime.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar