Niat
awalnya aku ingin menulis saat sedang melakukan perjalanan. Ya kayak di
film-film sok romansa itu loh. Jalan
pagi, malamnya langsung nulis. Tapi moon
maaf ya, aku belum bisa Ferguso.
Sejujurnya, merangkai kata saat melakukan
perjalanan itu susah-susah gampang, alias banyak susahnya dari pada gampangnya.
Tetapi, sebagai manusia pendosa, aku harus mencari pembenaran. Pembenaranku
kali ini karena aku terlalu menikmati perjalanan aku bareng dia. Ahsiaaap. Dia
siapa? Canda.
Kamis, 4
Juli 2019 adalah awal perjalanan aku, dia dan dia. Lah, kok jadi 3? Sorry to say but, memang dalam
perjalanan kali ini, aku ditemani dua wanita karir hebat dari Meksiko. Sebut
saja dia Esmeralda dan Larissa.
Maaf, saya
terlalu terbawa suasana. Perjalanan ini dari Bandung, bukan dari Meksiko. Kami dari
Bandung, kota dengan sejuta cinta. Dua wanita beruntung itu adalah Intan dan
Uut, mereka berdua kebetulannya berprofesi sama yaitu dokter gigi.
Koreksi sebelum
dihujat netizen : aku yang beruntung, bukan mereka saat itu.
Aku mengenal
mereka berdua sejak acara bersama 1000 Guru Bandung tahun 2018 (cerita spin off akan di update link-nya).
Saat itu kami bersama-sama menjadi relawan Travelling
and Teaching (TNT) 16 Bandung. Dan ternyata, kalau mereka sendiri sudah saling
mengenal lama. Tepatnya sejak memasuki kampus di UNPAD Bandung. Mengetahui ini
aku seperti dicurangi, eaaaaaaa.
Awalnya,
memang aku mendapatkan informasi dari Uut terkait kegiatan yang akan dilakukan di
Karimun Jawa. Dia dan Intan sudah daftar duluan sebelum aku. Jujur saja saat
diinformasikan, aku tidak tahu di mana itu Karimun Jawa. Ya walaupun sudah
pernah mendengar namanya sih.
Eyang google beserta saudara-saudaranya (google maps dan youtube) membantu aku menyelidiki dimana itu Karimun Jawa.
Setelah
penelusuran tajam, setajam SILET. Akhirnya, aku memutuskan bergabung. Bagaimana
tidak, Karimun Jawa menjanjikan aku eksotisme mengcokelatkan diri. Boong beet. Karimun Jawa menjanjikan aku
pasir putih, pantai, dan senja. Dan mungkin jodoh jika beruntung (pencitraan).
Kebetulan
juga, penyelenggara acaranya adalah 1000 Guru Semarang. Salah satu region 1000
Guru yang sudah aku chat sekitar dua kali kegiatan TNT namun tak kunjung
berjodoh. Kontak narahubungnya aku simpan dengan nama “1000 Guru Semarang”.
drg Intan Sri Fajarwati (tengah), drg Utami Danniawati (kanan) |
Dan inilah perjalanan menelusuri surga tersembunyi di Utara Jawa Tengah. (bersambung, klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar