Semakin ke
sini apa yang disampaikan Kang Ulum semakin teknis untuk pengasuhan anak agar
tumbuh sesuai fitrah-nya. Iman disatukan dengan fitrah belajar, tentu bagi kami
ssih menarik. Yang kami tangkap adalah Iman itu memang akan seiring dengan
proses belajar sendiri. Ada yang semakin belajar banyak menjadi tidak beriman dan
ada yang sebaliknya. Semakin dia belajar Iman-nya akan tumbuh. Semoga kita
semua menjadi yang terakhir.
Secara
sederhana, perkembangan anak telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dimana
dibagi menjadi 0-2 tahun, 3-6 tahun, 7-10 tahun dan 11 sd 14 tahun.
Konsep umumnya
saat anak berumur 0-10 tahun akan bersyukur namun saat lebih dari 10 tahun
orang tua harus bersabar. Dan juga perlu diingat, ujian bagi orang tua bukan cuma
angin kencang, namun juga angin sepoi-sepoi. Ini membuat ilmu terkait teknis
akan sangat membantu peran Ayah dan Ibu untuk menjaga anak sesuai fitrah.
Kami
simpulkan ikhtisar materi sebagai berikut:
Fitrah Ke-Iman-an:
Umur |
Tantangan |
Konsep |
Prinsip ORTU |
Metode |
Indikator |
0-2 tahun |
Bagaimana MERAWAT
Fitrah Ke-Iman-an? |
Rawatlah rasa cinta
dan imaji posiftif anak bahwa Allah adalah Rabb (Pencipta, Pemberi Rezeki,
Pengatur Alam Semesta |
-Jadilah ayah dan
ibu yang bersyukur -Tularkan ke-Imanan,
belum saatnya mengajarkan -Bermain, untuk
mengenal Allah |
Dengan keteladanan
dan menguatkan Atmosfer kesalihan di dalam rumah. |
Anak antusias dan
timbul gairah kecintaan terhadap Allah. |
Saran kegiatan: -Susui anak sambil lekat
menatapnya dan sampaikan bahwa rezeki ASI ini dari Allah. Betapa Allah Maha
Baik. -KEnalkan Allah pada
setiap moment. Kontekskan setiap peristiwa kapada Sifat Allah (Maha Pencipta,
Maha Pemberi Rezeki). -Berikan mimic wajah
yang nyaman dlihat juga nada suara yang nyaman didengar. Orang tua (pengasuh)
adalah Wakil Allah yang pertama deakat dengan anak. |
|||||
3-6 tahun |
Bagaimana MENGUATKAN
Fitrah Ke-Iman-an? |
Kuatkanlah rasa
cinta dan imaji positif anak bahwa Allah adalah Rabb, Nabi MUhamad adalah
utusan Allah dan Islam adalah Agama (Jalan Hidup Keselamatan) |
-Ularkan kagumnya orang
tua terhadap Agama ini. -Permudah anak,
jangan persulit. -Beri kabar gembira,
bukan ketakutan. -Ajarkan kebolehan
dalam Islam. Manfaatkan kejadian
anak untuk mengenal Allah. |
Dengan keteladanan
dan menguatkan Atmosfer kesalihan di dalam rumah |
Anak antusias dan
timbul gairah kecintaan terhadap Allah, kepada Rasullah, kepada Islam dan
kepada Al Quran. |
Saran kegiatan: -Kenalkan Allah pada
setiap moment. Konteks-kan setiap peristiwa kepada sifat Allah (Maha
Pencipta, Maha Pemberi Rezeki) -Saat Adzan
berkumandang , berikan wajah yang berseri-seri, peluk anak atau usap dada
anak. -Bacakan kisah
sastra yang baik dan mendalam, terutama dariayat-ayat Al Quran, tentang
akhlak mulia Rasullah dan para sahabat, juga kisahkan bagamana indahnya
Surga. |
|||||
7-10 tahun |
Bagaimana MENUMBUHKAN
DAN MENYADARKAN fitrah Ke-Iman-an? |
BAngkitkan kesadaran
anak bahwa Allah adalah Malik (Rajya, yang ditaati, Yang Berkuasa, Yang
Memerintah) |
-Integritas antara
kata dan perbuatan -Ajarkan anak dengan
contoh, ikat dengan makna. -Apresiasi anak saat
membiasakan diri, bukan pembiasaan dari luar. |
Dengan keteladanan
dan menguatkan atmosfer kesalihan di dalam juga di luar rumah dan berdiskusi. |
Anak antusias dan
bergairah untuk Ridha menerima perintah Allah, karena kayakinan bahwa
keteraturan alam semesta ini diatur oleh Allah. |
Contoh Kegiatan: -Berdiskusi dengan
anak hingga sampai pada kesimpulan bahwa alam semesta ini berjalan teratur,
semua keteraturan bersumber dari Allah Menginstruksikan
adab, namun bukan semata disiplin, melainkan instruksi yang membangkitkan
kesadaran. |
|||||
11-14 tahun |
Bagaimana MENGOKOHKAN
dan MENGUJI fitrah ke-Imanan? |
Bangkitkan kesadaran
dan keyakinan anak bahwa Allah adalah Ilaah (yang disembah, kepadaNya kita
mengabdi) |
-Jadilah Ayah dan
Ibu yang bersabar. -Ajarkan anak untuk
tidak putus asa dari Rahmat dan PErtolongan Allah. -Anak merasakan
langsung Sabar dan Tawakal dalam ujian iman, bukan dengan pengajaran. |
Dengan memeberikan
ujian ke-Iman-an (level sederhana). |
Anak antusias dan
bergairah untuk total menaati Allah, berharap hanya kepada Allah, dengan
cinta yang semain membuncah kepada Allah. |
Contoh Kegiatan: -Memperteukan anak
dengan Murabbi (pendampng akhlak), dan belajarlah hingga mengina di rumah
Murabbi. -Jadikan anak
emimpin proyek sosial untuk membantu menyelesaikan masalah ummat. |
Fitrah Belajar:
Umur |
Tantangan |
Konsep |
Prinsip ORTU |
Metode |
Indikator |
0-2 tahun |
Bagaimana MERAWAT
Fitrah belajar? |
Rawatlah konsep
Belajar dan konsep Alam Sekitar |
-Jadilah ayah dan
ibu yang bergembira -Tularkan rasa ingin
tahu -Bermain, untuk anak
menggali sesuatu |
Dengan bermain dan
kaya akan pengalaman sensori motoric. |
Anak antusias dan
timbul gairah untuk explore diri dan sekitar dirinya. |
Saran kegiatan: -Ajak anak unuk
bocara, seolah-olah berdialog, untuk bertaya jawab. -Ajak anak
mengexplorasi anggota tubuh. -Membacakan buku
bersastra indah dan berkesan mendalam. |
|||||
3-6 tahun |
Bagaimana MENGUATKAN
Fitrah Belajar? |
Kuatkanlah gairah
beajar anak, dan konsel alam sekitar dengan imaji dan abstraksi. |
-Ularkan kagumnya orang
tua untuk belajar -PErbanyak cara,
jangan memaksa satu cara. -Beri kesemoatan
anak mencoba. -MAnfaatkan setiap
peristiwa berkesan sebagai momen belajarnya anak. |
Dengan bermain dialam
sekitar, dan kaya akan pengalaman sensori motoric. |
Anak antusias dan
timbul gairah untuk explore diri, explore alam sekitar dan mencintai sumbr
ilmu (buku). |
Saran kegiatan: -Memberikan
inspirasi dan seangat belajar di alam dengan melihat menyentuh, memegang,
mengalami dengan berkesan secara langsung di alam. -Mendorong abstraksi
dan imajonasinya untuk membuat hipotesa sederhana atas suatu peristiwa. -membacakan ayat Al
Quran yang berhubungan dengan kejadian acak yang terjadi pada anak. |
|||||
7-10 tahun |
Bagaimana MENUMBUHKAN
DAN MENYADARKAN fitrah belajar? |
BAngkitkan kesadaran
anak untuk tumbuh belajar dan alam dan kehidupan. |
-Perbanyak aktifitas
anak dan penemuan gagasan dari kehidupan alam sekitar. -Konsep belajarnya
anak adalah bergerak memahai keteraturan hokum Allah. -Dorong anak menemukan ayat Allah di alam semesta,
itu lebih penting dari pada mengafal sains. |
Dengan belajar
bersama alam.. |
Anak antusias dan gairah
untuk mempelajari dan meneliti pola keteraturan hokum Allah di alam dan
keteraturan hokum Allah di Kitabullah. |
Contoh Kegiatan: -Fasilitasi anak
untuk belajar dari alam dan kehidupan (pasar, aktivitas dan komunitas). |
|||||
11-14 tahun |
Bagaimana MENGOKOHKAN
dan MENGUJI fitrah belajar? |
Wujudkan kompetisi
belajarnya menuju peran sebagai Inovator. |
-Ayah menjadi
pelatih dan Ibu menjadi Mentor -Anak merasakan
angsung perjuangan dalam belajar -Anak aktif terlibat
dan berperan dalam Misi Keluarga (kegiatan orang tua). |
Dengan memeberikan
ujian pryek inovatif penyelesaian masalah alam dan masyarakat. |
Anak antusias dan
bergairah untuk menalar., merancang penelitian hingga melahirakan karya inovatif
melestarikan Bumi dan Manusia. |
Contoh Kegiatan: -Anak magang di
tempat gairah belajarnya menyala. |
Selanjutnya sebagai landasan dalam pertemuan
ini, kita diajak menelisik QS Ibrahim 24-26:
“Tidakkah kamu memperhatikan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang
baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,
(pohon) itu menghasilkan buahnya
pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu
untuk manusia agar mereka selalu ingat.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk
seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi;
tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.?”
Ah, ngerangkum materidan mencari insight
buru-buru itu sulit ternyata.
Bersambung dulu dah.
Wahyu dan Shahnaz…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar