Senin, 20 April 2015

Hak Asasi Manusia dan Media



Pandangan Umum oleh Wahyu Repi sebagai syarat keikutsertaan workshop Pers Kampus Meliput Isu Keberagamaan “Mewartakan Keberagamaan” tahun 2015

Hak Asasi Manusia dan Media

Beberapa bulan terakhir isu mengenai Hak Asasi Manusia makin santer terdengar lewat isu hukuman mati bagi tersangka kasus NARKOBA, dimana Jokowi membuat terobosan dengan tidak memberikan ampunan bagi para tersangka. Menurut saya isu Hak Asasi Manusia sangatlah penting dan begitu dinamis, dimana Hak Asasi Manusia (dalam hal hukuman mati) juga dikaitkan dengan kenyakinan hukum Agama yang memperbolehkan hukuman mati. Belum lagi mengenai isu intervensi Negara asing yang mencoba menyelamatkan warna Negaranya dari hukuman mati tersebut.


Oleh karena banyaknya pandangan dan pendapat mengenai pemaknaan Hak Asasi Manusia yang memang masih sering diperdebatkan membuat media mendapatkan tempat yang sangat penting dalam menentukan opini publik. Bagaimana kemudian media mampu menampung seluruh pendapat yang ada dan menyalurkan informasi tanpa mencederai salah satu pihak. Makin sering tokoh-tokoh besar memberikan pendapat dan pernyataan di media cetak, elektronik dan televisi maka makin besar juga kemungkinan persilangan pendapat terjadi.

Bagi saya pribadi media haruslah makin selektif dan jernih dalam pemberitaan mengenai isu Hak Asasi Manusia ini, karena berpotensi menghadirkan perang urat saraf bukan hanya antar warna Negara Indonesia tapi juga antar warna Negara Asing. Apalagi sosial media yang makin luas dan memiliki efek domino terhadap dunia nyata. Bagaiman media mampu mencegah perang status, statement, dan perang karikatur di media sosial meluas di dunia nyata.

Pemahaman Hak Asasi Manusia yang hanya sekedar manusia berhak hidup tanpa memikirkan hak hidup orang lain tentu sangatlah tidak bijak. Kerena hakikatnya manusia memiki hak setara dengan manusia lainnya. Pemaksaan hak hidup atas kehidupan orang lain yang terancam juga tidaklah dibenarkan. Kehendak bebas manusia (baca: hak) tentu tak boleh mencederai kehendak bebas orang lain untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya.

Ketika peperangan terjadi maka banyak hak hidup yang tercederai, bukan hanya terhadap pihak yang kalah, namun juga terhadap pihak yang menang. Dimana walaupun menang pasti akan ada juga korban dari pihak yang menang. Sedikit banyaknya korban tetap ada Hak Asasi Manusia yang tercederai. Marilah kita dukung terhadap media yang bersikap bijak dan arif dalam pemberitaannya. Walaupun masing-masing tokoh sepakat dalam ketidaksepakatan, media jangan sampai memanfaatkan celah ini untuk kepentingan segelintir kelompok saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar