Ketika Waktu Menjadi Bos
Setiap orang memiliki waktu yang sama yakni 24 jam, mau itu
manajer sampai bartender, direktur sampai kondektur, profesor sampai translator,
semuuuuuaaaaaaaaanya sama. :D
Beberapa hari yang lalu saya dapat wejangan dari salah satu
guru saya:
“Normalnya kita yang mengatur waktu, hati-hatilah ketika waktu yang
sudah mulai mengatur kita” FAS
Jleeeb… Kalimat sederhana namun
menjadi beban pikiran bagi saya. Memang benar kodrat yang diberikan Tuhan pada
kita adalah mengatur waktu (yang 24 jam itu) kita gunakan untuk apa saja. Sehingga
free will atau kehendak bebas berada ditangan kita. Kita yang mau
memilih mau berbuat apa dengan waktu yang ada. Mau makan, mau tidur, mau
belajar, mau nongkrong, mau main atau mau apa saja itu kita yang menentukan.
Namun diabad 21 ini terjadi pergeseran secara radikal L Hari ini yang sering
terjadi adalah kitalah yang diatur waktu. Mau melakukan ini kita takut dengan
waktu, mau lakuin itu kita merasa dibatasi waktu. Semuanya serba terbatas,
padahal waktu dalam sehari dari dulu hingga sekarang belumlah berubah (tetap 24
jam di Indonesia, tidak tau ya di Negara lain :p).
Hal sederhananya adalah coba perhatikan ketika seorang
pelajar (biasanya dari SMA sampai mahasiswa) yang diberikan tugas oleh sang
guru untuk diselesaikan dan akan dikumpulkan minggu depannya. Tapi akan ada saja
pelajar yang menunda pengerjaannya sehingga saat minggu depan tiba dia
kehabisan waktu untuk mengerjakannya, walhasil sistem kebut semalampun terjadi.
Nah disaat-saat genting seperti inilah waktu menjadi “bos”, kita tak bisa lagi
mengatur waktu yang ada namun waktulah yang telah mengatur kita, waktu memaksa
kita untuk mengerjakan tugas hingga selesai agar besok dikumpulkan. So who the boss now?
Ketika kita tak memiliki lagi wewenang untuk bebas
menentukan mau diisi apa waktu kita disitulah kita mengangkat waktu menjadi “bos”
kita dan disitu kadang saya merasa sedih.
Mari evaluasi apakah selama ini kita yang menjadi “bos” atas
waktu ataukah waktu yang menjadi “bos” atas diri kita. Jujur saja saya sering
sekali menjadikan waktu sebagai “bos”. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar