Senin, 08 Juni 2015

WOW MARKETING!

WOW MARKETING!

Beruntung minggu lalu saya berkesempatan belajar dari top marketeer dunia asal Indonesia. Beliau tidak lain dan tidak bukan adalah pak Hermawan Kartajaya. Khusus anak-anak pemasaran pasti mengenal beliau, bahkan Philip Kotler (penulis buku pemasaran yang sering digunakan di kampus) pernah menulis bersama beliau. Harga tiketnya tak murah, ya Rp 700.000,00 kalau untuk mahasiswa pasti lumayan deh. Beruntung saya mendapatkan free ticket saat mengikuti Honda WOW Case Competition. Bukannya bermental miskin dengan senang mendapatkan tiket gratis, karena dapatnya juga butuh perjuangan kan.


Dalam sesi dari jam 09.00 sampai 18.00 saya mendapat banyak ilmu baru, bertemu dengan top marketeer dari Manado juga (GM, Direktur, manajer perusahan-perusahaan yang ada kantornya di Manado).

Pak Hermawan mengatakan bahwa hari ini ilmu pemasaran yang diajarkan oleh buku-buku yang dipakai di kuliah sudah ketinggalan dengan dunia marketing secara nyata. Dulu perusahaan menganggap konsumen berada dibawah perusahaan (sebagai target mendapatkan untung), ini disebut titik nol pertama. Kemudian berkembang dengan konsep bahwa konsumen adalah raja, perusahaan menaruh konsumen diatas perusahaan (konsumen adalah raja), ini disebut titik nol kedua. Nah, sekarang bukan zamannya lagi menempatkan kosumen berada dibawah atau diatas perusahaan, tapi ini saatnya menempatkan konsumen setara dengan perusahaan, ini disebut titik nol ketiga.

Dengan menempatkan konsumen setara dengan perusahaan, maka perusahaan akan menganggap konsumen sebagai teman. Yes! A Friends. Tentunya sebagai teman kita akan lebih peduli dan mencintai konsumen. Ibaratnya ada raja yang tak mencintai bawahan, dan ada bawahan yang tak mencintai rajanya. Namun dengan konsep kesetaraan antara konsumen dan perusahaan maka kepedulianpun akan muncul. Inilah yang harus dikejar oleh perusahaan, yaitu customer engagement.

Bahasa lain yang dikemukakan beliau adalah tiga titik nol diatas bisa diibaratkan pemasaran yang dibagi menjadi:

Level 1: Targetnya adalah need and want konsumen.
Level ini perusahaan hanya sekedar mencari atau apa kebutuhan dan keinginan konsumen agar mereka mendapatkan enjoyment. Ini dulu adalah hal yang benar dan cukup dalam mendapatkan konsumen. Level ini disebut level OK!.

Level 2: Targetnya adalah perception dan expectation konsumen.
Tahap ini perusahaan mencoba menggiring konsumen agar berpikiran baik dan menganggap bahwa perushaan akan menjadi solusi dari konsumen. Bisanya hal ini menggunakan experience bagi pelanggannya. Level ini disebut level AHA!.

Level 3: Targetnya adalah desire dan anxiety konsumen.
Yang menjadi target dari perusahaan saat ini adalah bagaimana memenuhi hasrat dan kegelisahan para konsumen, perusahaan sudah tidak memikirkan keinginan atau kebutuhan sesaat konsumen, namun lebih panjang dari itu. Sebagai contoh sebuah retoran sudah tidak akan lagi memikirkan bagaimana membuat makan enak dan murah bagi pelanggannya, namun lebih kepada bagaimana makanan ini bias membuat sehat pelanggannya sekaligus menjaga agar keuangan pelanggan stabil ketika dating ke restoran ini. Level akhir sampai tahun 2015 adalah tahap ini. Dan ini baru yang disebut customer care. This is level WOW!.


Did you know, kenapa hawai begitu ingin disinggahi oleh banyak manusia di Bumi? Padahal banyak tempat lain yang indah? Salah satu faktornya adalah di Hawai mereka peduli dengan turis lewat sapaan Aloha dan Ohana. Aloha berarti love you dan Ohana berarti family.
Bersama Pak Hermawan Kartajaya

Indonesia Marketers Festival 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar