WOW MARKETING!
Beruntung minggu lalu saya
berkesempatan belajar dari top marketeer dunia asal Indonesia. Beliau tidak
lain dan tidak bukan adalah pak Hermawan Kartajaya. Khusus anak-anak pemasaran
pasti mengenal beliau, bahkan Philip Kotler (penulis buku pemasaran yang sering
digunakan di kampus) pernah menulis bersama beliau. Harga tiketnya tak murah,
ya Rp 700.000,00 kalau untuk mahasiswa pasti lumayan deh. Beruntung saya
mendapatkan free ticket saat
mengikuti Honda WOW Case Competition.
Bukannya bermental miskin dengan senang mendapatkan tiket gratis, karena
dapatnya juga butuh perjuangan kan.
Dalam sesi dari jam 09.00 sampai
18.00 saya mendapat banyak ilmu baru, bertemu dengan top marketeer dari Manado
juga (GM, Direktur, manajer perusahan-perusahaan yang ada kantornya di Manado).
Pak Hermawan mengatakan bahwa
hari ini ilmu pemasaran yang diajarkan oleh buku-buku yang dipakai di kuliah
sudah ketinggalan dengan dunia marketing secara nyata. Dulu perusahaan
menganggap konsumen berada dibawah perusahaan (sebagai target mendapatkan
untung), ini disebut titik nol pertama. Kemudian berkembang dengan konsep bahwa
konsumen adalah raja, perusahaan menaruh konsumen diatas perusahaan (konsumen
adalah raja), ini disebut titik nol kedua. Nah, sekarang bukan zamannya lagi
menempatkan kosumen berada dibawah atau diatas perusahaan, tapi ini saatnya
menempatkan konsumen setara dengan perusahaan, ini disebut titik nol ketiga.
Dengan menempatkan konsumen
setara dengan perusahaan, maka perusahaan akan menganggap konsumen sebagai
teman. Yes! A Friends. Tentunya
sebagai teman kita akan lebih peduli dan mencintai konsumen. Ibaratnya ada raja
yang tak mencintai bawahan, dan ada bawahan yang tak mencintai rajanya. Namun dengan
konsep kesetaraan antara konsumen dan perusahaan maka kepedulianpun akan
muncul. Inilah yang harus dikejar oleh perusahaan, yaitu customer engagement.
Bahasa lain yang dikemukakan
beliau adalah tiga titik nol diatas bisa diibaratkan pemasaran yang dibagi menjadi:
Level 1: Targetnya adalah need and want konsumen.
Level ini perusahaan hanya
sekedar mencari atau apa kebutuhan dan keinginan konsumen agar mereka
mendapatkan enjoyment. Ini dulu
adalah hal yang benar dan cukup dalam mendapatkan konsumen. Level ini disebut
level OK!.
Level 2: Targetnya adalah perception dan expectation konsumen.
Tahap ini perusahaan mencoba
menggiring konsumen agar berpikiran baik dan menganggap bahwa perushaan akan
menjadi solusi dari konsumen. Bisanya hal ini menggunakan experience bagi pelanggannya. Level ini disebut level AHA!.
Level 3: Targetnya adalah desire dan anxiety konsumen.
Yang menjadi target dari
perusahaan saat ini adalah bagaimana memenuhi hasrat dan kegelisahan para
konsumen, perusahaan sudah tidak memikirkan keinginan atau kebutuhan sesaat
konsumen, namun lebih panjang dari itu. Sebagai contoh sebuah retoran sudah
tidak akan lagi memikirkan bagaimana membuat makan enak dan murah bagi
pelanggannya, namun lebih kepada bagaimana makanan ini bias membuat sehat
pelanggannya sekaligus menjaga agar keuangan pelanggan stabil ketika dating ke
restoran ini. Level akhir sampai tahun 2015 adalah tahap ini. Dan ini baru yang
disebut customer care. This is level WOW!.
Did you know, kenapa hawai begitu ingin disinggahi oleh banyak
manusia di Bumi? Padahal banyak tempat lain yang indah? Salah satu faktornya
adalah di Hawai mereka peduli dengan turis lewat sapaan Aloha dan Ohana. Aloha berarti
love you dan Ohana berarti family.
![]() |
Bersama Pak Hermawan Kartajaya |
![]() |
Indonesia Marketers Festival 2015 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar