Seperti biasa, memasuki awal tahun banyak gejolak yang
terjadi di batin, akal dan raga. Banyak pergumulan yang dirasakan. Hal yang
paling ditakutkan adalah ketika gejolak dan pergumulan itu kualitasnya lebih
rendah dari yang pernah dihadapi sebelumnya. Jika demikian, maka dipastikan
kita di ujung jurang degradasi (turun kelas).
Saya sendiri merasakan, masalah yang datang di awal tahun
sudah pernah dilewati tahun kemarin. Tapi, entah kenapa. Masalah itu masih saja
mengganggu tekad yang ditancapkan di akhir tahun 2016. Itulah manusia. Naik dan
turun.
Sekiranya, sejak meluncurkan buku ke tiga saya (e-book ke
dua), saya kehilangan spirit ketika ada batu-batu kecil yang menjadi sandungan
dalam menjalani hari. Optimisme berbalut realistis berbenturan dengan
ketakutan. Hasilnya? Hidup sekedar bernafas. Tanpa makna dan suatu nilai yang
diperjuangkan. Disinilah kita butuh MOMENTUM
lagi, seperti kuda yang bisa berlari kencang ketika dipecut.
Kebetulan saya bukan kakek-kakek tua berjanggut putih yang
telah melewati separuh abad. Maka mungkin tulisan ini tidak terlalu berpengaruh
untuk mereka yang berumur lebih dewasa dari penulis (karena pengalaman
beliau-beliau lebih banyak dari saya). Tidak masalah. Untuk yang mau
melanjutkan membaca, berikut saya berikan akronim dari MOMENTUM (Menyesal Objektif MENcari dan TUMbuh):
Menyesal
Kalau udah tahu keadaannya seperti ini. Maka silahkanlah
menyesal. Lah, kenapa malah disuruh menyesal? Bukan disuruh optimis. Penulis
bukan motivator atau pendongen negeri Surga. Yang semuanya akan selesai sekejab
ketika kita teriak “Sukses, Luar Biasa” atau semacamnya. Penyesalan
sesungguhnya menjadi jembatan kesadaran. Kesadaran? Iya, kesadaran dong. Alias
SADAR. Udah tahu salah eh malah tidak ada penyesalan. Hmm. Ada yang salah
dengan moral kita sepertinya.
Objektif
Setelah menyesal, cobalah objektif menerima semua itu. Salah
ya salah. Menyesal ya menyesal. Buang subjektifitas akan ego pribadi. Ego yang
tidak mau salah dan ingin selalu benar. Terimalah dengan objektif akan
kesalahan atau keadaan kita.
MENcari
Setelah menyesal dan menerima semua secara objektif barulah
kita mencari nilai yang ingin dicapai atau sesuatu yang ingin diwujudkan.
Berikut saatnya kita mencari cara agar nilai atau sesuatu itu menjadi
kenyataan. Set Value or Goal.
TUMbuh
Naik level alias tumbuh. Nikmati proses untuk mencapai nilai
atau mewujudkan tujuan yang telah kita temukan dalam pencarian tersebut. Tambah
akal kita dengan ilmu, isi hati kita dengan moral dan jangan lupa isi tubuh
kita dengan otot (hahahah *saking inginnya yang penulis punya otot).
sumber gambar : http://ministry127.com/sites/default/files/images/article_images/building-momentum021214.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar