Mayoritas
para new jobber adalah mereka yang
sebenarnya masih hidup bersama keluarga. Contohnya, walau sudah bekerja tapi
masih hidup bersama orang tua. Para orang tua banyak masih memberikan fasilitas
layaknya saat kita belum bekerja. Ya mungkin untuk uang saku sudah dikurangi,
atau malah sudah tidak diberikan sama sekali. Tapi tanpa sadar, tunjangan tidak
langsung terus saja mengalir.
Tunjangan
tidak langsung seperti makanan. Sebelum ke kantor kita sarapan bersama orang
tua. Saat pulang kantor pun tanpa sadar kita masih makan malam bersama orang
tua. Hanya makan siang yang new jobber
alokasikan gajinya.
Perlu
diketahui, makanan merupakan kebutuhan pokok, sekaligus menjadi pusat serapan
gaji yang tinggi. Misal sehari kita makan tiga kali, setiap makan alokasikanlah
Rp 15.000,-. Jika dikalikan 3 kali makan dalam sehari, maka pengeluaran perhari
berjumlah Rp 45.000,-. Dalam sepuluh hari makan akan menguras Rp 450.000,-
porsi gaji. Eh, masalahnya, sekarang masih ada gitu ya makanan Rp 15.000? Nasi
dan lauk mungkin iya, tapi minumnya? Extra makanan pembuka dan penutup?
EEEEAAAAA….
Secara
kalkulasi gaya hidup Gen Y (mayoritas new jobber saat ini) tidak memungkinkan
hanya akan menghabiskan Rp 45.000,- sehari untuk memuaskan hasrat perutnya.
Heheheh
#30DWC
#Jilid6 #Day19
sumber gambar: http://www.kppnparepare.net/?p=385
Tidak ada komentar:
Posting Komentar