Jumat, 09 Februari 2018

Bandung dan Romansanya (2 Tahun Berada di kota Dilan dan Milea)

Dua tahun akhirnya dilalui di tanah Pasundan. Negeri yang katanya diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum. Begitulah yang dikatakan sang roman Pidi Baiq. Kota dengan suhu rata-rata 20-23 derajat celcius.

Kota yang sempurna untuk lebih dekat dengan Tuhan. Bagaimana tidak, kota ini memiliki banyak dataran tinggi yang mempesona. Setiap sudutnya memiliki cerita romantis.

Eropa meninggalkan jejak romantisnya, China membawa kententramannya dan masyarakat Sunda dengan budaya histori nan kuat menjadi perpaduan.

Dua tahun disini aku mendapatkan banyak pelajaran. Pengalaman dalam berkehidupan. Namun, entah kenapa masih ada yang kurang. Kota romansa tanpa kisah romantis. Itulah yang menjadikan kota ini tidak sesempurna dunia Dilan dan Milea.

Yang menyedihkan bukanlah kisah tanpa akhir bahagia, tetapi kehidupan tanpa cerita. Pada akhirnya dalam dua tahun disini aku sadar. Kisahku masih akan berlanjut disini.

Bekerja kurang dari 1 KM dari Gedung Sate, 2 KM dari Museum Asia Afrika dan 5 menit dari alun-alun Bandung. Pusat-pusat kebahagian gratis di kota Bandung. Seharusnya aku tidak sulit menemukan kisah disini.

Terima kasih Bandung atas dua tahun ini. Mohon bantuannya untuk bisa menyediakan kisah ku selanjutnya disini.

Graha Pos Indonesia pukul 22:12.
Bandung, 9 Februari 2017.

Ditemani Joan, Adi dan Shofifah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar