Sabtu, 10 Januari 2015

Resolusi? Atau Re-Solusi?



Resolusi? Atau Re-Solusi?


Syukur atas semua yang telah Tuhan berikan kepada kita semua terutama saya pribadi atas momen tahun baru 2015 M ini. Momen yang seharusnya kita gunakan dengan luar biasa untuk menjadi batu loncatan.
Bagaimana dengan tahun 2014 kemarin? Apakah resolusinya berhasil semua? Ataukah berapa persen yang berhasil?


Hati-hati diawal tahun ini, jangan sampai ternyata kita hanya mengulang resolusi atau target di 2014 pada tahun 2015 ini. Karena dari kata resolusi kita bisa membaginya menjadi Re-Solusi atau solusi yang diulang. Tak apa manakalah ternyata resolusi yang kita ulang hanya sebagaian kecil yang memang belum sempat terwujud pada tahun 2014 kemarin. Tapi bahaya jika memang ternyata resolusi kita hampir sama persis dengan Re-Solusi tahun lalu.

WARNING FOR RE-SOLUSI!!!

Mungkin sekarang kita berpikir kenapa resolusi kita belum terwujud ditahun kemarin? Padahal setelah dipikir-pikir kita semua sibuk hampir setiap hari, bekerja dengan keras bahkan sampai lupa waktu. Apa yang salah sebenarnya?

Menurut saya ada beberapa alasan yang kemudian bisa menjadi penyebabnya, antara lain:

Pertama, resolusi kita belumlah terakomodir dengan baik. Ada yang resolusinya hanya dipikiran saja sampai beberapa hari kemudian lupa akan resolusinya sendiri dan ada pula yang sudah menuliskannya disecarik kertas yang beberapa minggu kemudian hilang (ditelan setan kali,hehehe). Ingat! Tuliskan itu secara nyata, simpan dan sesekali bacalah kembali agar tidak lupa.

Kedua, semangat kita untuk berhasil kalah dengan semangat untuk bersenang-senang sesaat. Waktu seluruh manusia di dunia sama, yakni 24 jam sehari, tak kurang dan tak lebih. Namun sayang kita membuang tahun lalu (waktu yang tak akan pernah kembali lagi) dengan hal-hal yang bukan menjadi resolusi kita. Namun semoga saja walaupun hal-hal itu bukan resolusi kita namun bermanfaat bagi orang lain. Amiin.

Ketiga, kita lupa dengan keberadaan sang Invisible Hand (sang Maha Kuasa). Walaupun sibuk namun diri ini bisa jadi lupa akan keberadaannya. Ada hadist atau qoute dari Timur:

“Barang siapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang di pikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya.
Maka ALLAH akan menanamkan 4 macam penyakit padanya:
1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya.
2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya.
3. Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi.
4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya.
[H.R M]

Jadi dengan demikian kita terperangkap dengan ke-empat hal tersebut dan utamanya khayalan (mimpi) kita yang tak terwujud, nyadar tidak? hehehe.

Nah... momen awal tahun ini mari kita bangun semangat lagi untuk bermimpi, menetapkan terget-resolusi kita tahun ini. Namun untuk tahun ini marilah kita memperbaiki kesalahan kita ditahun yang lalu.

Oh ya, untuk target tiga bulan kedepan saya akan meng-update blog ini setiap hari senin,kamis dan jumat. Dan tulisan berikutnya jika Tuhan berkenan adalah mengenai pembuatan proposal hidup, yang materinya pernah saya pelajari dari beberapa tokoh seperti om Jamil Azzaini dan Pak Faisal A.Sabaya (dengan kebaikan mereka semoga tidak memarahi saya, hehehe).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar