Resolusi? Atau Re-Solusi?
Syukur atas semua yang telah Tuhan berikan kepada kita semua
terutama saya pribadi atas momen tahun baru 2015 M ini. Momen yang seharusnya
kita gunakan dengan luar biasa untuk menjadi batu loncatan.
Bagaimana dengan tahun 2014 kemarin? Apakah resolusinya
berhasil semua? Ataukah berapa persen yang berhasil?
Hati-hati diawal tahun ini, jangan sampai ternyata kita hanya
mengulang resolusi atau target di 2014 pada tahun 2015 ini. Karena dari kata
resolusi kita bisa membaginya menjadi Re-Solusi
atau solusi yang diulang. Tak apa manakalah ternyata resolusi yang kita ulang
hanya sebagaian kecil yang memang belum sempat terwujud pada tahun 2014
kemarin. Tapi bahaya jika memang ternyata resolusi kita hampir sama persis
dengan Re-Solusi tahun lalu.
WARNING FOR RE-SOLUSI!!!
Mungkin sekarang kita berpikir kenapa resolusi kita belum
terwujud ditahun kemarin? Padahal setelah dipikir-pikir kita semua sibuk hampir
setiap hari, bekerja dengan keras bahkan sampai lupa waktu. Apa yang salah
sebenarnya?
Menurut saya ada beberapa alasan yang kemudian bisa menjadi
penyebabnya, antara lain:
Pertama, resolusi kita belumlah terakomodir dengan baik. Ada
yang resolusinya hanya dipikiran saja sampai beberapa hari kemudian lupa akan
resolusinya sendiri dan ada pula yang sudah menuliskannya disecarik kertas yang
beberapa minggu kemudian hilang (ditelan setan kali,hehehe). Ingat! Tuliskan
itu secara nyata, simpan dan sesekali bacalah kembali agar tidak lupa.
Kedua, semangat kita untuk berhasil kalah dengan semangat
untuk bersenang-senang sesaat. Waktu seluruh manusia di dunia sama, yakni 24
jam sehari, tak kurang dan tak lebih. Namun sayang kita membuang tahun lalu
(waktu yang tak akan pernah kembali lagi) dengan hal-hal yang bukan menjadi
resolusi kita. Namun semoga saja walaupun hal-hal itu bukan resolusi kita namun
bermanfaat bagi orang lain. Amiin.
Ketiga, kita lupa dengan keberadaan sang Invisible Hand (sang Maha Kuasa).
Walaupun sibuk namun diri ini bisa jadi lupa akan keberadaannya. Ada hadist
atau qoute dari Timur:
“Barang siapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang
di pikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya.
Maka ALLAH akan menanamkan 4 macam penyakit padanya:
1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya.
2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya.
3. Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi.
4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya.
[H.R M]
Jadi dengan demikian kita terperangkap dengan ke-empat hal
tersebut dan utamanya khayalan (mimpi) kita yang tak terwujud, nyadar tidak?
hehehe.
Nah... momen awal tahun ini mari kita bangun semangat lagi
untuk bermimpi, menetapkan terget-resolusi kita tahun ini. Namun untuk tahun
ini marilah kita memperbaiki kesalahan kita ditahun yang lalu.
Oh ya, untuk target tiga bulan kedepan saya akan meng-update
blog ini setiap hari senin,kamis dan jumat. Dan tulisan berikutnya jika Tuhan
berkenan adalah mengenai pembuatan proposal hidup, yang materinya pernah saya
pelajari dari beberapa tokoh seperti om Jamil Azzaini dan Pak Faisal A.Sabaya
(dengan kebaikan mereka semoga tidak memarahi saya, hehehe).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar