Senin, 19 Januari 2015

Proposal Hidup (1)



Proposal??? Euy...


Banyak dari kita sudah pernah mendengar mengenai kata proposal bukan? Namun pasti masih jarangan yang mendengarkan istilah proposal hidup? Right?

Hampir semua manusia di dunia ini pernah berhubungan dengan yang namanya proposal kegiatan, baik kegiatan kampus, sekolah, pekerjaan sampai proposal sosial yang sering lalu lalang dalam kehidupan kita. Nah sekarang coba ingat proposal-proposal itu untuk kegiatan yang berlangsung berapa lama? Sejam, dua jam, tiga jam, sehari, dua hari, tiga hari? Ataukah selama sebulan sampai setahun? Coba pikirkan, ternyata untuk kegiatan yang hanya berlangsung sebentar atau beberapa hari saja harus menggunakan proposal.
Dan ingatkah apakah kejadian yang direncanakan dalam proposal itu berlangsung sama persis? Ataukah ada hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana dalam proposal? Dan liatlah hasilnya, apakah semua kegiatan yang memiliki proposal mencapai target? Jawabannya pasti tidak selalu.


Tuh kan? Walaupun kita sudah membuat proposal kegiatan namun tetap sering terjadi kekeliruan dalam persiapan sampai pelaksanaannya bahkan hasilnya sekalipun bisa tidak sesuai harapan. Sudah ada proposal yang isinya agenda, tujuan, sasaran, latar belakang, jadwal kegiatan dan lain-lain tapi bisa ada potensi gagal juga. Bayangkan kalau sebuah kegiatan tidak memiliki proposal? Hancurlah kemungkinan yang bisa terjadi, hehehehe

Sekarang bagaimana kehidupan kita? Apakah kehidupan kita hanya berlangsung sebentar saja? Apakah keseluruhan kehidupan kita tak lebih penting dari sebuah kegiatan yang hanya berlangsung sebentar itu? Apakah kehidupan kita mau diserahkan begitu saja tanpa adanya perencanaan yang jelas?

Menurut hasil riset terhadap lulusan MBA di Harvard Business School. Riset dilakukan antara tahun 1979 dan 1989. Pada tahun 1979, para lulusan MBA tersebut ditanya “apakah anda telah menyusun suatu rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis?”. Hasilnya, 3% menyatakan telah memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis. 13% menyatakan telah memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik akan tetapi tidak tertulis. Sisahnya, 84% menyatakan belum memiliki apalagi menyusun rencana hidup.

Sepuluh tahun kemudian, 1989, periset yang dipimpin oleh Mark McCormack melakukan wawancara dengan semua responden pada tahun 1979. Hasilnya, 13% yang menyatakan memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik tetapi tidak tertulis, memiliki penghasilan rata-rata dua kali lipat dibandingkan dengan mereka 84% (belum memiliki dan menyusun rencana hidup). Yang luar biasa, 3% para lulusan yang telah memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis memiliki penghasilan rata-rata 10 kali lipat dibandingkan 97% lulusan sekolah bisnis tersebut (dikuti dari Tuhan, Inilah Proposal Hidupku oleh Jamil Azzaini hal.9).

Penasaran bagaimana sebuah proposal hidup bisa membantu membuat hidup kita lebih bersinar? Oleh karna itu selama beberapa minggu depan kedepan blog ini akan berusaha membahas mengenai #ProposalHidup silahkan dinantikan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar