Desiran Besok
Apakah matahari pernah berpikir berakhir?
Hingga redupnya menghampiri?
Akankah bulan berlari meninggalkan bumi?
Sebelum terangnya menyelimuti?
Tidak ada arti
kita memungkiri,
Akan rasa yang
menghinggapi.
Tidak ada takut
akan datang, sebelum besok berlari.
Manusia menjalani hari ini,
Tuhan mengatur besok.
Lusanya bagaimana?
Aturan Tuhan tetap bermain.
Takut resah akan
besok niscaya,
Tidak akan
tersurat sebelum besok.
Karena besok masih
tersirat hingga hari ini.
Besok adalah mimpi kita hari ini.
Dan ketika kita terbangun,
Lihatlah matahari dan bulan masih berada di atas kita.
Menemani seperti kemarin bersama ketakutan akan hari ini.
Serpihan kalimat di atas adalah untuk kegundahan hari dalam
menempuh karir.
Semangat belajar, Management
Development Program (MDP) Maybank
batch 43. Selamat menikmati hari esok.
Jakarta,
27 Mei 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar