Rabu, 24 Agustus 2016

Pelayan Prima ala Hotel

kamar 517 yang penuh cerita
Bersyukurlah selama pendidikan kelas MDP Maybank, kami mendapat fasilitas diatas rata-rata berupa tempat tinggal di hotel bintang 3. Sebenarnya terdengar biasa saja mendapatkan fasilitas hotel bintang 3. Namun, durasinya yang membuat luar biasa, hehehe. Bagi yang sudah membaca kisah seputar MDPMaybank pasti sudah tahu berapa lama durasinya. Karena, malam ini adalah malam terakhir saya disini maka ingin rasanya mengulas sedikit tentang kehidupan disini.

Iya, 3 bulan kami yang berasal dari luar kota menghabiskan malam di hotel ini. Selama ini jika kita mendapatkan fasilitas hotel paling tinggi berkisar 3-7 hari kan? Saya sendiri paling lama menginap di hotel 7 hari. Ini rekor baru dalam kehidupan saya (selain mendapatkan istri nanti tentunya). Hahahaha. Oh iya, sampai lupa. Hotel kami adalah D Hotel Jakarta.

D hotel Jakarta

Ternyata pelayanan pekerja hotel dari bintang 3 hingga 5 tidaklah jauh berbeda, bahkan cenderung sama. Selama 3 bulan, saya jadi bisa mengamati SOP yang diterapkan walaupun tidak membacanya langsung. Bukan indera ke-enam ya. Tapi hanya menggunakan kepekaan. *peka? Semoga kita bisa peka terhadap pasangan masing-masing ya. Hehehe

Ada beberapa hal menarik yang ingin saya sampaikan.

Pertama, petugas hotel ternyata dilarang menggunakan lift yang sama dengan tamu. Untuk bintang 5 yang punya banyak lift tentu bukan masalah. Dibeberapa hotel hotel yang saya tempati rasanya tidak sempat mengamati hal ini saking banyaknya lift yang digunakan. Namun karena disini liftnya hanya dua, tentu sangat terasa. Rasanya sampai ke lubuk hati terdalam, ehh apa sih. hahaha

Kedua, formal dalam panggilan. 3 bulan disini kami sampai tahu siapa saja resepsionis maupun supir yang mengantar kami. Sudah banyak cerita bahkan sampai curhat. Mereka juga tahu bahwa kami jauh dibawa umur mereka (untuk penulis sendiri masih berumur 22 tahun ya :p jangan protes, akhir tahun baru saya 23 :D ). Tapi tetap saja panggilan “pak” terus didengungkan. Saya pikir saking lamanya disini dan sedikit banyak sudah saling kenal, bakal dipanggil mas atau apa, ternyata tetap juga “pak”. Hahah mungkin ini tanda agar saya segera mendapatkan istri, biar jadi “bapak” sesungguhnya kali. LOL

Ketiga, makanan di hotel kalah sama masakan Ibu. Hehehhe, ngeyel mungkin ya. Tapi benar, tiga hari pertama sarapan disini masih terasa menyenangkan. Namun, tunggulah setelah seminggu. Makanan rumah akan jauh menyenangkan. Karena menu hotel akan berputar dalam beberapa menu utama. J Mungkin ini salah satu alasan saya berusaha pulang ke bandung tiap akhir pekan. Hehehe

yang difoto tanpa nasi, *pencitraan diet
Keempat, baju tinggal pakai tapi geli-geli ngilu. Walaupun di hotel bintang 5 sekalipun, biasanya laundry menjadi bagian terpisah dari service hotel. Untungnya kami dapat jatah untuk laundry hotel. Lumayanlah, tidak perlu pusing dengan cucian, cukup saya pusing karena hati yang sedang dilema, ups. Secara pribadi saya mendapatkan masalah dengan laundry ini. Bukan karena tidak bersih atau kurang rapih. Tapi ternyata setiap baju yang di-laundry pasti ditandai penggunakan stepler plastik. Dan yang menyebalkan adalah setelah sebulan barulah saya menyadari hal ini. Pantesan sering badan ini terasa geli-geli ngilu. Sempat berpikir apakah ada yang salah dengan badan ini. Berikut bentuk mahluk kecil yang membuat saya geli-geli ngilu
tersangka pembuat geli-geli ngilu

Pesan moral yang ini saya sampaikan disini bukanlah tentang makanan atau pun geli-geli ngilu. Melainkan bagaimana setiap manusia yang kerja di hotel memperlakukan tamu bagai mahluk yang sangat penting bagi mereka. Saya yakin setiap manusia ingin diperlakukan sebaik mungkin dalam kehidupan ini. Tapi apakah kita sadar bahwa orang lain juga berpikiran seperti itu? Berbaiklah dalam berkehidupan.

Tidak perlu menjadi munafik untuk baik. Cukup apa adanya dengan dasar humanis manusia. Karena, kita tercipta atas dasar cinta.


*btw mohon doanya, hari ini adalah hari untuk mentor kontes, doakan saya mendapatkan mentor untuk wilayah jakarta dan sekitarnya, ya paling jauh kota bandung dulu lah. hahahaha

Kumpulan Tulisan MDP Maybank : http://www.wahyurepi.com/2016/12/seleksi-mdp-maybank-seputar-mdp-maybank.html

5 komentar:

  1. Luar biasa perjalanan karier akhi wahyu ini, dpe selingan kisah kwa yg bkng lucu hehehe *LOL

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahha,antum ini akh. Mencoba mengejar matahari saja. hahaha

      Hapus
  2. Halo, mau nanya mas, kalau OJT belum tentu di jakarta ya?

    BalasHapus
  3. Halo mas Wahyu, mau nanya, kemarin saya dapat 2 email
    1. Dari salah satu representative MAYBANK yg menawarkan untuk melamar posisi MDP, meminta saya untuk mengirimkan CV
    2. Undangan berupa link untuk online assessment untuk posisi MDP (di web talentlytica.com)

    Saya baru saja mengirimkan email berisi cover letter dan CV saya ke Representative MAYBANK tersebut, serta menyelesaikan online assessment untuk MDP MAYBANK.

    Pertanyaan saya adalah, apa memang untuk MDP angkatan 49 ini berbeda seleksi nya dengan angkatan nya Mas Wahyu?

    Kira-kira tahapan setelah ini apa ya mas?

    Dan kira kira untuk pengumuman lolos atau tidak nya dari tes tahap ini, bisa saya terima kapan ya mas?

    Terimakasih banyak sebelumnya mas, sehat dan sukses selalu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sudah balas di kolom sebelah ya Gas. Hehehe

      Hapus