Sabtu, 26 November 2016

Penghasilan Tetap VS Tetap Berpenghasil




Judul sederhana tapi pasti membuat kening mengerut. Hehehe

Coba dibaca judulnya lagi.

Sudah agak paham?

Jika masih belum paham, saya berikan waktu 10 detik untuk memikirkan dan menginterpretasi judul tersebut.

...

...

...

...

...

Gunakan 10 detiknya.

...

...

...

...

...

Malam ini saya masih melanjutkan tidur di RS Dustira Cimahi dalam kurun waktu sebulan ini (ada Om yang sedang sakit). Inpirasi judul ini juga saya dapatkan di RS. Tepatnya tadi saat berbincang dengan sahabat sejak SMA bernama Sufi Himawan dan ketika chat dengan sahabat sejak kuliah bernama Fahlis Ahmad.

Kedua sahabat saya ini memiliki persamaan, keduanya sama-sama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun, mereka tetap menjalankan usaha sebagai sumber pendapatannya. Sufi memiliki toko perlengkapan Outdoor  (home base Bandung) dan Fahlis memiliki usaha trading hasil alam serta bahan kebutuhan rumah tangga (home base Ternate-Halmahera). Ya mungkin hanya beda segmen saja sih. Kalau Fahlis mungkin usaha sudah lebih besar karena sudah menggurita, hehehe.

Terbuanglah sebuah kalimat dari interaksi tadi. Yaitu, antara Penghasilan Tetap dan Tetap Berpenghasilan. Kalimat sederhana, coba saya jabarkan:

Penghasilan tetap artinya memiliki gaji tetap. Alias tiap bulan ada uang masuk yang jumlahnya relatif tetap (baca: Pegawai). Contohnya: PNS, Polisi, Tentara hingga pegawai bank seperti saya, ahahaha. Hidup relatif stabil dengan jumlah uang yang konsisten masuk tiap bulan (atau setiap periode gajian).

Sedangkan Tetap Berpenghasilan berarti tetap saja ada uang yang masuk atau tetap didapatkan mau kerja atau tidak dan jumlahnya bisa berubah-ubah dengan signifikan dalam tiap periode. Contohnya adalah pengusaha, mereka bekerja untuk diri mereka sendiri. Tidak digaji oleh atasan atau perusahaan orang lain. Kadang usaha sepi sehingga uang yang didapatkan juga otomatis menjadi sedikit, bahkan bisa rugi. Ketika ramai penghasilan bisa melonjak berkali-kali lipat dari biasanya. Intinya secara umum mereka Tetap Berpenghasilan, walaupun jumlahnya tidak TETAP. Oh iya, bahkan ada yang tidak kerja (usaha) sama sekali tapi TETAP SAJA BERPENGHASILAN. Dari mana penghasilannya? Mereka TETAP BERPENGHASILAN lewat investasi yang telah dilakukan. Contoh lewat deposito atau saham. Saya pernah tahu ada orang yang jumlah bunga depositonya saja mencapai 1 M. Artinya tanpa bekerja dia minimal mendapatkan 1 M dari investasi deposito di Bank.

Enakan mana? Apakah Berpenghasilan tetap atau tetap berpenghasilan?

Saya melihat kedua teman yang diceritakan di atas (Sufi dan Fahlis) menjadi orang yang Tetap Berpenghasilan. Sedangkan saya menjadi orang yang Berpenghasilan Tetap. Tidak ada yang salah mau menjadi yang mana. Intinya kita tetap mengusahakan rezeki untuk meminang gadis idaman kita, #eeh maaf salah konteks, hehehhe.

Yang terpenting, usaha kita untuk mendapatkan rezeki itu ada. Menjadi Berpenghasilan Tetap dan Tetap Berpenghasilan hanya jalan yang dipilih untuk menjemput rezeki. Yang bahaya itu Tidak Berpenghasilan alias tidak mengusahakan sesuatu. Nah itu yang tidak boleh dilakukan.

Memang idealnya kita punya penghasilan tetap dan memiliki usaha serta investasi juga. Karena, ingat biaya make up istri itu mahal bos. Hahahaha.




Bandung, 25 November 2016

*sumber gambar : habiledata.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar