3. Lokasi Yang
Bombastis
Lokasi acara
bertempat di Probolinggo-Jawa Timur, daerah yang jarang terdengar oleh khalayak
ramai. Maklum, sepertinya wisata di daerah tersebut masih dalam tahap
pengembangan dan siklus hidup di sana sepertinya damai-damai saja. Biasanya,
daerah yang cepat viral ya daerah
yang wisatanya sudah ter-ekspose atau
daerah yang ada masalah.
Bagi saya, daerah
yang jarang ter-ekspose seperti ini
justru menyenangkan untuk di datangi karena membuat penasaran. Ingatlah saat
dulu kamu pensaran dengan seseorang, rasanya gimana gitu kan.
Dulu sih sempat
lewat saat perjalanan menuju Banyuwangi di awal 2019, tapi itu tengah malam,
Probolinggo belum bersolek jadinya. Oh iya, walaupun tengah malam, hasrat saya
juga sempat naik manakala untuk pertama kalinya saya melihat bangunan yang
seperti terbakar secara merata saat tengah malam. Ya, itulah gedung Paiton
Energy yang mengelola PLTU Paiton.
Kalau teman Instagram saya pasti pernah liat postingan IG strory di Januari
2019. W.O.W. Tengah malam yang karena saya belum pernah lewat daerah situ
ketika siang, pokoknya saya tahu itu jalan raya di tengah hutan. Tapi di sisi
kiri dari arah Surabaya bangunan yang super terang dan ukuran yang tidak kecil
pokoknya. Udah percaya saja. Googling
kalau masih belum yakin.
Buat yang malas googling tuh videonya di bawa ya.
Oh iya,
sebagai informasi. PLTU Paiton ini konon katanya merupakan PLTU terbesar di
ASEAN. Saya belum tahu apa sekarang sudah ada yang menyaingi atau tidak. Dan
PLTU Paiton ini merupakan nyawa 20% listrik Jawa dan Bali. Hmmm, kebayang ya.
Saya tidak menggunakan data voltase karena masih awam juga. Oh iya, tahun lalu
ketika pulau Jawa heboh soal pemadaman masal ya salah satu sebabnya karena ada
masalah di jaringan distribusi yang menghubungkan PLTU Paiton ini dengan Jakarta.
4. Agenda
Kegiatan Anti Abal-Abal
Setelah
lokasi, kegiatan yang dijanjikan pun anti abal-abal. Ya ini sih sebelum dapat
undangan, saya sudah bisa nebak. Habis, dari jaman rekrutmen sampai traning terakhir untuk kelulusan. IIEF
dan Paiton selalu mendatangkan orang-orang anti abal-abal. Dulu sampai CEO
Bukalapak aja rela berkunjung dan memberikan materi ke kami yang jumlah
pesertanya tidak terlalu banyak. Kurang dari 30 orang kalau tidak salah.
Agenda
acara antara lain Practical Leadership
Skill, sharing and motivation season, award untuk lomba antar alumni, CSR ke kampung
Blekok sampai mengunjungi Biodiversity
Garden Tanaman Langka dan sebagainya.
5. Belum
Tentu Ada Kesempatan Selanjutnya
Saya
kebetulan adalah orang percaya bahwa keberuntungan itu asalnya dari kesempatan
dan persiapan. Kesempatan datangnya dari pihak luar dan persiapan adalah
sesuatu yang kita bangun sendiri.
Lima alasan
tersebut bagi saya sudah cukup untuk menaikan agenda ke skala prioritas. Ketika
kita mengingkan sesuatu disitulah ujian akan datang. Yup, kesempatan dari pihak
luar namun persiapan dari internal kita sendiri.
Bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar