Rabu, 30 November 2016

Seputar Account Officer / Relationship Officer / Lending Perbankan


(Terkhusus untuk Bank Maybank – MDP Maybank) Bagian 2-Dua

Masuk pada gambaran secara umum pekerjaan seorang Account Officer (AO)/ Relationship Officer (RO). Walaupun apa yang saya jelaskan disini tidak selengkap kenyataannya, tapi semoga memberika sedikit gambaran mengenai pekerjaan ini. AO atau RO yang sebenarnya memiliki 3 tugas / tahapan utama. Yaitu Inisiasi Kredit, Pembuatan Proposal dan Monitoring Kredit.

Inisiasi Kredit

Tahap ini merupakan tahap sales (penjualan) produk pembiayaan (kredit). Sales? Ya iya lah. Intinya mah jualan. Tapi memang jika kondisi ekonomi normal maka fungsi ini bisa berjalan dengan sangat mudah, dikarenakan orang yang berkeinginan meminjam modal usaha di Bank pastilah banyak. Disini AO/RO harus menyeleksi apakah orang ini sesuai dengan kriteria Bank.


Wah wah, kok bisa ya jualan tapi milih-milih? Ini jualan atau nyari pasangan hidup? Wkakakaka. Itulah kenyataannya, tahap inisiasi kredit alias jualan (sales) tidak boleh asal. Bayangkan saja jika ternyata kita jual produk kredit ke orang yang sedang terbelit hutang atau yang usahanya sudah mau bangkrut. Uang berpotensi kembali (gagal bayar). Tahun lalu (2015) menurut senior-senior saya proses sales ini bukanlah AO / RO yang sibuk mencari orang yang mau minjamn, tapi AO / RO malah sibuk nolakin orang yang mau minjam. Maklum kala itu perekonomian sedang naik daun. Bagaimana tahun 2016? Ekonomi sedang lusuh alias goyang AO / RO tidak bisa menolak permintaan kredit sesuka hati, karena target tetap jalan. Tapi tetap saja orang yang butuh kredit sebenarnya ada saja. Hanya tahun ini sedang turun.

Apa hal-hal yang perlu dilakukan ketika tahap ini? Yang utama adalah meminta seluruh berkas terkait persyaratan pengajuan kredit dan menganalisanya. Gaya amat ya sales tapi pakai analisa, ya iyalah sekali lagi kalau terjadi gagal bayar maka uang nasabah di Bank lenyap. Disini AO / RO sedikit banyak harus memiliki pengetahuan yang mendekati kemampuan seorang legal (bagian hukum). Dikarenakan harus memverifikasi apakah berkas yang diajukan palsu atau tidak, secara hukum pengajuan bisa dilakukan atau tidak dan sebagainya.

Contoh seperti pengajuan kredit oleh Mr.A menggunakan jaminan rumah milik bapaknya (Mr. Z), maka AO / RO harus bisa memastikan bahwa Mr.Z bersedia memberikan jaminan itu. Apakah cukup hanya Mr.Z? Ternyata tidak, kita harus mencari tahu status rumah itu apakah milik bersama dengan sang istri dari Mr.Z atau tidak? Apakah terdapat perjanjian pisah harta bersama sang istri dulu? Nah, jika Mr Z atau istrinya sudah meninggal maka kita perlu mengetahui siapa ahli warisnya? Pencarian ahli waris pasti ribet jika Mr.Z dan istri punya banyak anak, apalagi jika ada anak yang telah meninggal. Maka, kita perlu mencari ahli waris dari anak Mr Z dan istri yang telah meninggal (mungkin menantu dan cucu mereka). Bagaimana jika cucu (anak dari anaknya Mr Z) masih dibawah umur, bisakah dia tanda tangan? Ribet kan? Itu baru jaminan loh. Belum yang lain. Hehehehe

Perlu diketahui inisiasi kredit di dalamnya terdapat fungsi penjualan (sales) tidak mudah. Target tetap jalan tapi kualitas debitur tetap dijaga. Oh iya, ketika ada calon debitur yang berkeinginan untuk mengajukan pembiayaan (kredit) dan ia telah menandatangani formulir pengajuan, maka disaat itu juga kita berhak untuk melihat data dia di Bank Indonesia (dikenal BI Checking). Disini akan muncul seluruh fasilitas kredit (cicilan) yang dimiliki bersangkutan. Karena setiap bulan Bank diwajibkan memberikan data debitur (orang yang meminjam uang) ke Bank Indonesia. Tapi tenanglah, data yang ada hanya data pinjaman, bukan data simpanan. Tetap saja untuk data simpanan aman , *eh maksudnya uang simpanan ya, bukan pasangan simpanan yang tidak keluar :p

Tahap inisiasi kredit belum semuanya saya jabarkan tapi jika terlalu lengkap nanti pembaca malah bisa jad lebih ahli. Hehehe Untuk saya sendiri masih On the Job Training di divisi SME, yakni pemberian pembiayaan (kredit) mulai 2 Milyar hingga maksimal 25 Milyar. Jika ada keluarga butuh bantuannya teman-teman tahu harus menghubungi saya dimana, tetap aja jualan ya, hehehe. (Pastikan juga sudah membaca : Seputar ODP/MDP/MT Maybank)

Oh iya, kenyataannya pada bank atau cabang tertentu yang kekurangan AO / RO, tahap ini bisa jadi tidak dilaksankan. Dikarenakan AO / RO terlalu sibuk melakukan perpanjangan fasilitas kredit, perpanjangan? Yupz, untuk beberapa fasiltas kredit perpanjangan dilakukan tiap tahun, dimana itu membutuhkan analisa kembali. Bisa dibayangakan jika tahun pertama usaha debitur berkembang, tapi ditahun ke dua ternyata debitur terkena masalah hukum yang mengakibatkan usaha turun drastis. Jika tidak dilakukan analisa lagi maka kita tahu apa yang akan terjadi.

Pada bank lain (diluar Maybank) ada juga memisahkan AO /RO menjadi hunter dan farmer. Hunter berarti dia lebih dibebankan untuk fokus mencari debitur baru. Sedangkan farmer lebih fokus ke menjaga relasi bank dan debitur (menyediakan kebutuhan debitur). Nah, di Maybank sendiri AO/RO menjalankan peran sebagai hunter sekaligus farmer. Inilah mungkin salah satu bentuk efiseinsi dari kantor pusat. hehehehe

Dua tugas / tahapan dari tugas AO / RO yang lain (pembuatan proposal dan kredit monitoring) dilanjutkan pada tulisan selanjutnya. Nalar pada tahap pembuatan proposal dan kredit monitoring akan sangat berperan.
***Bersambung klik disini
sumber gambar: www.automotive.ventures


Tidak ada komentar:

Posting Komentar