Ini merupakan tulisan pertama di kolom baru dalam blog
pribadi. Kolom khusus untuk membahas traveling alias wisata. Nama kolomnya agak
nyeleneh, yaitu diatas kaki. 5 tahun terakhir, kegiatan traveling makin
digandrungi muda-mudi. Ya, ibarat kekinian. Saya ingin ikut meramaikannya.
Sebelum tulisan-tulisan mengenai wisata dihampar dalam blog
ini. Kita bahas dulu kenapa 5 tahun terakhir kegiatan traveling menjadi makin
populer. Tentunya dari pengamatan sederhana orang awam seperti saya. Kita mulai
J
1.
Pengaruh Zona Pamer
Zona pamer disini meliputi sosial media
yang memanjakan penggunanya untuk melakukan aktivitas teratas dalam Diagram Maslow. Bagi yang belajar
Pengantar Manajemen mungkin sudah tidak asing lagi, yakni aktualisasi diri.
Orang-orang yang butuh pengakuan dari lingkungan berusaha memberikan informasi
kebahagiannya lewat foto-foto indah di tempat yang mempesona. Jumlah like dan komentar menjadi tolak ukur.
Ya, kita berdoa agar kebahagiaan itu bukanlah sekedar topeng, hehehe. *saya juga begitu
2. Stress Factor
Coba perhatikan teman-teman di sekeliling
kita yang begitu banyaknya menyisihkan waktu dan uangnya untuk traveling. Percaya atau tidak, silahkan
menilai diri sendiri juga ya. Apakah traveling
memang menjadi salah satu cara pelipur larah kita? Saya belum menemukan
penelitian valid mengenai benar
tidaknya jika banyak pekerja generasi Y
(kelahiran dari 1980 hingga awal 2000-an) yang benar mengalami stress tingkat atas, dan pada akhirnya
menjadikan traveling sebagai obat. Tapi sekali lagi, dari pengalaman pribadi
saya, ini mungkin ada benarnya. *jika ada pembaca mengetahui penelitian validnya silahkan letakan jejak di
komentar ya.
3. Natural and Cultural Awarenes
Wisata memang tidak sebatas berbaur dengan
alam, tapi tetap saja. Silahkan lihat di Instagram, jenis foto wisata apa yang
paling banyak terpampang. Saya pikir, seharusnya jika kita men-follow akun-akun yang baik (di luar account hoax), yang muncul seharusnya adalah wisata yang berhubungan dengan
alam dan kebudayaan. Alasannya? Perkembangan
teknologi yang makin cepat membuat kadang saya pribadi merasa muak dengan
modernitas.
Sedikitnya tiga hal tersebutlah yang menjadi
alasan kuat kenapa traveling dan wisata menjadi populer. Semoga pembaca setuju,
jika tidak setuju mungkin kita bisa berdelapan. Hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar