Jumat, 23 Maret 2018

Masalah Kian Besar


Untuk kita yang aktif dalam kegiatan organisasi dan aktivitas ekstra lainnya saat menempuh jalur pendidikan. Yakinlah, itu tidak sia-sia. Apalagi saat kegiatan-kegiatan tersebut tidak berbayar.

Bayangkan, kita mau melakukan sesuatu tanpa bayaran. Kita dipaksa berpikir, bergerak dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada. Apalagi mereka yang mengambil posisi-posisi krusial. Bertanggung jawab atas sesuatu yang sebenarnya mereka bisa memilih untuk tidak menanggungnya.


Hal di atas akan sangat berguna disaat kita memasuki dunia pekerjaan. Kita bukan lagi dipaksa berpikir, bergerak dan menyelesaikan tantangan tanpa bayaran. Ya, kali ini itu semua berupah. Bayangkan kalau kita mampu menyelesaikan sesuatu tanpa bayaran dengan baik, bagaimana hasil kita saat semuanya berbayar? Seharusnya berkali lipat.

Memasuki dunia kerja nyata, saya merasakan hasilnya. Tingkat tekanan yang ada bisa dibilang masih di bawah dari tekanan yang dulu pernah dilewati. Dan benarlah, masalah itu seharusnya semakin besar, menandakan kita yang terus bertumbuh. Flash back  sekitar 7 bulan ini, bulan ke 2 hingga ke 3 saya berpikir masalah yang dihadapi sudahlah yang paling berat dan saat melewatinya semua akan semakin enteng. Ternyata tidak. Nyatanya semakin kesini yang saya hadapi masalahnya semakin besar.

Masalah yang datang jika diukur dengan nominal semakin besar dan dengan kompleksitas yang bertambah luas. Sejujurnya bagi Gen Y sampai Milenial, tekanan dari masalah yang ada dapat diselesaikan dengan berbalik arah. Ya, memulai yang baru jauh lebih mudah dari pada menyelesaikan masalah yang di depan mata. Apalagi masalah tersebut sejujurnya bukan berasal dari kita.

Menyelesaikan tanggung jawab yang dialihkan ke kita. Sungguh muliakah? Jelas tidak, ingat kita sudah dibayar.

Sebagai seorang yang bekerja di sektor perbankan saya bisa tersenyum. Walaupun secara rapot dan pencapaian individu belum maksimal, tetapi masalah yang berhasil dilewati ternyata bisa dibilang sayalah yang paling kompleks. Portofolio yang sehat hingga bermasalah, dari ratusan juta hingga puluhan milyar.

Tepat minggu lalu saya sempat berpikir bahwa itu adalah batas kemampuan saya. Nyatanya cukup dijalani dan perlahan semuanya terselesaikan. Berpikir mau kabur saja sih, buat apa kita menyelesaikan masalah yang bukan kita sebagai akarnya. Kena tamparan kata kanan dan kiri atas suatu masalah yang coba kita selesaikan.

Bukankan saya sifatnya membantu, kan masalahnya dari dulu? Kalimat tersebut tentu salah. Ingat, kita sudah dibayar. Pengalaman yang sangat mahal, karena ini akan dibawa sampai akhir hayat nanti.

Kesimpulannya benarlah, hidup yang sehat itu saat masalah yang datang kian besar, dimana itu menandakan kita menjadi pribadi yang bertumbuh. Kalau yang dihadapi itu-itu saja, hati-hati, kita mungkin tidak tumbuh kawan.

Sumber gambar: marlacummins.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar