Sabtu, 09 Januari 2016

Perjalanan Sosial dan Spiritual Menuju Provinsi Pembuat Sejarah (1)

Perjalanan Sosial dan Spiritual Menuju Provinsi Pembuat Sejarah (1)


29 November 2015, #eeeh mungkin tulisan ini ketika dipublikasikan sudah nampak basih. Tapi tak mengapa selama tulisan ini masih bisa memberikan dampak positif. Sering hal-hal basih malah bisa berubah menjadi sesuatu yang positif. Seperti nasi basi yang kemudian dijemur untuk dijadikan makanan lagi. Hehehehe


Ya, tanggal 29 November 2015 saya mengawali perjalanan menuju provinsi Maluku Utara, lebih tepatnya Kabupaten Halmahera Barat. Bersama seorang rekan (kak Wiwin), kami membawa nama Relawan Rumah Zakat untuk menyalurkan bantuan kepada korban gempa bumi yang telah berlangsung sekitar seminggu saat itu. Bahkan informasi dari media sebelum berangkat, gempa disana bisa berlangsung diatas 100 kali per hari. Awalnya memang ada ketakutan dalam hati, namun dengan memohon perlindungan kepada Tuhan dan meminta doa restu dari Ibu akhirnya saya tetap berangkat.
persiapan menaiki KM.Permata Bunda

            Keberangkatan kami menggunakan KM.Permata Bunda (kapal laut) yang berangkat dari pelabuhan Manado. Sengaja memang memilih KM.Permata Bunda karena kapal ini langsung menuju Jailolo (Ibu kota Kabupaten Halmahera Barat). Hal ini membuat kami bisa membeli bantuan logistik dari Manado. Ya memang untuk provinsi-provinsi kepulauan seperti Maluku Utara harga barang bisa sangat jauh berbeda dari Manado. Dari informasi yang telah didapatkan oleh rekan di Maluku Utara kami membeli keperluan dasar seperti selimut, tikar dan makanan cepat saji.

            Sore itu kepergiaan kami ditemani hujan yang muncul dan pergi berganti dengan matahari yang malu-malu untuk keluar. Kapal kami mundur sekitar dua jam dari jadwal keberangkatan. Masih ingat kapal berangkat ketika sayup-sayup adzan magrib telah terdengar. Hal yang mengesankan dalam awal perjalanan ini adalah ternyata letak musalah berada dibagian depan kapal, sehingga bisa terlihat bagaimana kapal kami menantang laut biru dengan selimut malamnya.

Perjalanan secara normal berlangsung sekitar 12 jam. Sudah niat ketika menginjakan kaki di kapal untuk melihat matahari terbit di tengah hamparan laut biru ditemani kuningnya matahari. Namun apa dikata, perjalanan menggunakan kapal non-Pelni memang membuat tubuh terasa terbang. Sedari malam suasana goncangan kapal terus menemani usaha untuk terlelap tidur. Walhasil begitu selesai sholat subuh rasanya tak mampu tubuh ini untuk berdiri tegap menyapa matahari. Langsung saja saya beristirahat untuk mengumpulkan tenaga, rasanya tak lucu ketika relawan malah K.O begitu sampai tempat tujuan. Disini juga terbayang bagaimana jika saya berada di wilayah yang dalam sehari diguncang lebih dari 100 kali gempa, seperti di Halmahera Barat. Bersyukurlah kita yang memiliki tempat tinggal aman dari suasana gempa bumi.

Oh ia, sebagai informasi buat yang bingung bagaimana cara sholat di kapal yang bergerak. Ternyata di dalam musalah sudah terdapat kompas untuk menunjukan arah kiblat. Jadi setiap sholat sudah bisa dipastikan akan berubah-ubah arah. Ini tantangannya, hehehehe. Saya sendiri ketika isya ternyata sholat dengan arah yang salah. Aduh arah kiblat bisa salah, yang bahaya nih kalau salah milih istri, #eeeh. Jadi buat yang mau menggunakan kapal laut dan menunaikan sholat harap memperhatikan hal tersebut ya.
musalah yang terletak dibagian kapal, langsung menghadap laut

Sekitar jam 8 pagi akhirnya kapal kapal kami tiba di pelabuhan Jailolo. Pelabuhan yang tak besar namun kelihatan indah dengan beberapa landmark Kabupaten HalBar dibelakangnya. Ada masjid raya, panggung permanen diatas pantai, rumah adat dan tulisan batu Jailolo City yang telah menyambut kami.

Disinilah kami memulai misi di Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Indonesia!

4 komentar:

  1. Keren. Baca tulisan ini bikin hati lega sekaligus gatal mo koreksi penulisan kata dan beberapa kalimatnya. Ahahahaha. Btw, kapan relawan ngajar di Manado lagi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. oh ia Kak. bsk sabtu jam 3 yg kelas dinding ada Kak. di pasar Bersehati lantai 3 Kak. klo berkesempatan mari gabung Kak.

      Hapus
    3. mksh Kak, bsk (sabtu) jam 3 sore ada kls dinding Kak. klo berkesempatan mari gabung kak.

      Hapus