Jumat, 26 Mei 2017

Bahan Bakar Tantangan Menulis 30 Hari



Memasuki hari ke sembiilan dalam tantangan menulis 30 hari (#30DWC), ternyata membuat saya ngos-ngosan. Belum juga sepertiga perjalanan, rasanya stamina dan bahan bakar sudah habis. Apalagi melihat rekap tulisan peserta di grup yang makin banyak kececer. Bahkan sudah mulai ada yang Drop Out dari program. Ini membuat saya memikirkan apakah lebih baik berhenti dan mencari jalan lain. Hahahha

Untunglah, ibarat lagunya Ello berjudul Masih Ada, saya masih pnya Cinta di Hati. Yang membuat diri ini berusaha tegar menjadi yang terakhir mendampingi kamu. Eh, maksudnya menjadi peserta terakhir jika harus meninggalkan tantangan. *kibas rambut


Saya sadar, sekalipun ada Cinta di Hati, itu tidak menjamin bisa menyelesaikan tantangan ini. Perlu beragam teknik dan usaha untuk menyelesaiakannya. Ya paling tidak cinta menjadi dasar perjuangan. Baiklah, selama mengikuti sembilan hari tantangan dan mendapatkan beberapa materi dari para mentor seperti Mas Brili dan Mas Rezky. Saya akan coba merumuskan beberapa kiat agar penulis pemula (seperti saya) bisa bertahan untuk berkarya lewat tulisan.


  • Udah, tulis saja dulu. Maksudnya? Ya tulis saja dulu apa yang terpikirkan. Apa saja, jangan banyak mikir. Loh kok gitu? Iya jangan mikir tulis saja dulu. Konsepnya gini, tulisan berkualitas itu tidak akan pernah langsung muncul. Ide-ide diluar kebiasan disertai tata cara penulisan kacau akan menjadi modal untuk membangun tulisan berkualitas nantinya. Manusia itu belajar merangkak dulu sebelum bisa jalan dan lari loh.
  • Sebarin dan minta saran membangun. Sudah punya tulisan? Ya disebarinlah. Ingat, buah yang jatuh di halaman dan tidak diberikan ke orang lain pasti akan busuk ditempatnya. Seenak apapun buah itu, percuma kalau tidak ada yang menkmatinya bukan? Kalau ternyata kulitas buah yang disebarkan kurang baik, ya minimal kita dapat pahala jugakan. Jangan lupa minta maaf juga kalau memang buahnya kurang enak. Hehehe Dengan mendapat respon orang lain kita otomatis membangun moral obligation, jika ternyata kita tidak menulis lagi setelah itu.
  • Mimpi yang indah. Apakah enak disuruh mimpi indah? Tentu enak selama gratis. Hihihi. Silahkan bayangkan posisi atau keadaan saat kita berhasil melewati tantangan. Hmm, saya sih membayangkan dihari ke 30 melihat sudah ada 30 postingan baru di blog. Arrrgggh… Keren kali kali ya jadi pegawai swasta sekaligus blogger. Hehehe. Dengan memimpikan itu saja, saya mulai berjoget kegirangan. Hehehe. Apalagi mereka yang punya tujuan lebih mulia dari menulis.


Itulah tiga poin yang mungkin bermanfaat pagi pembaca sekaligus penulis sekalian. Semoga tidak ada klaim mengenai hak cipta poin-poin di atas. Hehehe. Maklumlah, masih menggunakan konsep ATM (Amati Tiru Modifikasi).

#30DWC #Jilid6 #Day9

*Oh iya, berhubung tulisan ini akan menjadi bahan untuk mendapatkan feedback sekitar 100-an anggota #30DWC #jilid6, silahkan berikan kritik dan saran membangun sesukanya. Tanpa ampun juga boleh, tapi jangan kelebihan mecin ya. Hehehe

*sumber gambar: http://yamaha-kaltim.co.id/tips-memilih-pom-bensin-dan-mengisi-bensin-yang-benar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar