Kalau
ditanya adakah yang mengetahui wisata di daerah Banten, mungkin mayoritas akan
menjawab Ujung Kolon. Itupun jika kita masih mengingat pelajaran Sekolah Dasar
seputar daerah konservatif bagi Badak, hewan endemik Indonesia yang hampir
punah. Sayangnya wisata di Ujung Kulon masih kurang dieskpos, dan sayangnya
lagi tulisan ini belum akan membahas Ujung Kulon. Hehehe
Pembahasan
kali ini adalah seputar tempat wisata murah meriah di Kabupaten Tanggerang
Banten. Tempat yang tidak terlalu jauh dari daerah hits seperti TangSel (Tanggerang Selatan) dan Jakarta sebagai Ibu
Kota. Berhubung kemarin tidak ada niat untuk mengulas tempat ini, jadi mohon
maaf jika foto-foto yang ditampilkan kurang eksotis. Heheheh.
Danau Biru
Cisoka atau ada juga yang menyebutnya telaga biru, yang pasti bukan empang ya.
Karena sepengetahuan saya tidak ada ikan yang hidup disitu. Disebut danau biru
dikarenakan memang keistimewaan tempat ini adalah airnya yang berwarna biru.
Padahal ini bukan air laut loh.
Dari hasil browsing yang dilakukan, tempat ini
dahulu digunakan sebagai daerah pertambangan. Hingga akhirnya ditinggalkan dari
aktivitas tambang. Tanpa sengaja tempat ini ternyata mampu menampung air hujan
yang akhirnya terihat seperti danau kecil. Di salah satu lubang bekas
pertambangan ternyata memiliki zat atau unsur yang membuat air menjadi berwarna
biru.
Sebenarnya
danau kecil yang tercipta dari bekas tambang ini berjumlah lebih dari 3 tempat.
Hanya saja yang menjadi icon tetaplah
danau birunya. Kami sempat kecewa ketika mulai memasuki daerah wisata dadakan
ini. Bagaimana tidak, ekspetasi yang dibangun dari foto Instagram sangat jauh
berbeda dari danau pertama yang menyambut kami. Sebuah danau berair hijau dan
ditumbuhi rumpat pula. Sungguh mengecewakan dalam hati saya. *pasang emot sedih.
Untunglah
berjarak sekitar 200 meter, akhirnya ekpetasi yang dibangun diawal seakan
menjadi kenyataan. Bagaimana tidak, ternyata ada sebuah danau kecil yang memang
memiliki air biru. Danau biru ini dikelilingi tebing kuning, yang juga
sebagaian menjadi pembatas dengan danau lain yang berwarna hijau. Perpaduan
tebing kuning dan air biru seharusnya akan membuat para pencinta fotografi
menemukan sensasinya sendiri.
Sayangnya
wisata dadakan yang mulai hits sekitar
dua tahun lalu ini belum dikelola secara profesional. Ini terlihat dari banyaknya
gubuk sederhana yang dibangun acak, membuat sisi danau terkesan tidak tertata.
Serta kondisi jalanan yang belum sepenuhnya teraspal.
Oh iya,
mengenai tiket masuk. Hmm, itu juga menjadi pertanyaan saya. Jadi untuk sampai
ke Danau Biru Cisoka yang berjarak 30 menit dari exit toll Balaraja, kita akan melewati dua pos penjagaan. Sepeti
gerbang desa-lah. Di tiap pos kita ditagih Rp 10.000,00 namun hanya satu pos
yang memberikan bukti pembarayan. Satunya nihil. Saya sarankan untuk tetap
membayar mereka demi keamanan. Hehehe. Biaya parkir juga nanti akan tetap
dimintai loh. Kemarin kami membayar Rp 5.000 untuk biaya parkir, ternyata
penjaganya mematok harga Rp 10.000,00 juga.
Silahkan
gunakan google maps dengan kata kunci
Danau Biru Cisoka untuk menuju
tempat ini. Konon katanya air akan berwarna makin biru ketika matahari berada
pada puncaknya. Sebagai ganti, bersiaplah untuk mendapat sesasi berjemur di
pantai. Hehehe
Selamat
mencoba.
#30DWC #Jilid6
#Squad10 #Day13
*sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar