Dua minggu terakhir ada segelintir pembaca blog yang
bertanya terkait beberapa postingan yang cenderung berwarna puisi kasmaran.
Iya, saya akui ada beberapa tulisan baru yang isinya puisi. Tapi kasmaran? Bisa
iya, bisa tidak. Biarkanlah itu menjadi rahasia hati sampai mungkin akan
tersebar undangan nanti. #eeeaaaaaa
Baiklah, saya tidak ingin membahas isi hati disini. Tapi
ingin bercerita soal ketertarikan menulis puisi, atau saya lebih suka
menyebutnya kata-kata indah. Kenapa
demikian? Sejujurnya saya tidak Percaya Diri (PD) mengatakan bisa menulis puisi.
Selain dasar keilmuan formal bukan berasal dari sastra atau sejenisnya. Saya
juga belum pernah mendapatkan palajaran menulis puisi secara informal. :(
Belakangan, ketertarikan kembali menulis kata-kata indah muncul sebagai tuntutan keseimbangan
kehidupan. Bagaimana tidak, dengan pekerjaan sementara di indutri perbankan,
tentu tidak memungkinkan saya menggali kehiduan warna warni di otak kanan.
Pekerjaan saat ini cenderung menggunakan otak kiri.
Bisa dibayangkan jika kehidupan berjalan seperti itu terus menerus
selama bertahun-tahun. Hmmm, jangan sampai deh, saya tidak ingin menjadi
manusia robot. Menulis beberapa postingan kata-kata
indah cukup menghibur dan menjadi sarana melatih keseimbangan hidup. Dan
semoga juga memberi arti untuk dia yang saat ini berbeda kota dengan saya. *eeh
apaan sih.
Bagi yang belum baca boleh mampir:
#30DWC #Jilid6 #Day6 #Squad10
*sesungguhnya tulisan ini untuk Day 5 loh. Hehehhe
sumber gambar: http://www.rasa.nyc/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar