Senin, 22 Mei 2017

Rona Hati




Dua minggu terakhir ada segelintir pembaca blog yang bertanya terkait beberapa postingan yang cenderung berwarna puisi kasmaran. Iya, saya akui ada beberapa tulisan baru yang isinya puisi. Tapi kasmaran? Bisa iya, bisa tidak. Biarkanlah itu menjadi rahasia hati sampai mungkin akan tersebar undangan nanti. #eeeaaaaaa

Baiklah, saya tidak ingin membahas isi hati disini. Tapi ingin bercerita soal ketertarikan menulis puisi, atau saya lebih suka menyebutnya kata-kata indah. Kenapa demikian? Sejujurnya saya tidak Percaya Diri (PD) mengatakan bisa menulis puisi. Selain dasar keilmuan formal bukan berasal dari sastra atau sejenisnya. Saya juga belum pernah mendapatkan palajaran menulis puisi secara informal. :(


Belakangan, ketertarikan kembali menulis kata-kata indah muncul sebagai tuntutan keseimbangan kehidupan. Bagaimana tidak, dengan pekerjaan sementara di indutri perbankan, tentu tidak memungkinkan saya menggali kehiduan warna warni di otak kanan. Pekerjaan saat ini cenderung menggunakan otak kiri.

Bisa dibayangkan jika kehidupan berjalan seperti itu terus menerus selama bertahun-tahun. Hmmm, jangan sampai deh, saya tidak ingin menjadi manusia robot. Menulis beberapa postingan kata-kata indah cukup menghibur dan menjadi sarana melatih keseimbangan hidup. Dan semoga juga memberi arti untuk dia yang saat ini berbeda kota dengan saya. *eeh apaan sih.

Bagi yang belum baca boleh mampir:

#30DWC #Jilid6 #Day6 #Squad10
*sesungguhnya tulisan ini untuk Day 5 loh. Hehehhe

sumber gambar: http://www.rasa.nyc/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar